Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Yasti Soepredjo Mokoagow terpilih 2 kali jadi anggota DPR-RI. Pada periode ke-2, ia mundur sukarela dan pulang kampung untuk jadi Bupati Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Langkah sebaliknya ditempuh Herson Mayulu. Ia terpilih 2 kali untuk memimpin Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Pada periode ke-2 kebupatiannya ia pun mundur sukarela. Untuk apa? Herson Mayulu mundur karena ingin jadi anggota DPR-RI, via Pemilu April 2019. Langkahnya sukses. Sekarang ia sudah bergabung dengan Komisi V di Senayan. Wakil Bupati Iskandar Kamaru pun sudah dilantik jadi bupati.

Drs H Herson Mayulu SIP pertama kali dilantik menjadi Bupati Bolaang Mongongodow Selatan pada 16 Desember 2010, untuk periode 2010-2015. Bersama Samir Badu sebagai wakil bupati, keduanya menjadi bupati pertama yang terpilih lewat pilkada. Bisa begitu karena Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan atau Bolsel baru terbentuk lewat UU No 30 tahun 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow. Sejak berdiri hingga pelantikan Herson Mayulu, kabupaten baru ini dipimpin Pelaksana Tugas Bupati atau bupati sementara. Sebelum menjadi bupati, ia adalah tokoh Partai Golkar dan menjadi Wakil Ketua DPRD Bolaang Mongondow hingga 2009. Meski orang Golkar, ia ikut pemilihan bupati berkat dukungan dari PDI Perjuangan (PDIP). Sebelum terjun ke dunia politik, Herson Mayulu bekerja sebagai PNS. Kabarnya, Herson Maluyu termasuk pula sebagai salah satu arsitek pemekaran Kabupaten Bolaang Mongondow menjadi 4 kabupaten berlabel Bolaang Mongondow dan satu kota otonom (Kota Kotamobagu).

Pada Pilkada 9 Desember 2015, Herson Mayulu --dengan dukungan PDIP lagi-- kembali mencalonkan diri bersama pendamping baru: Iskandar Kamaru SPt. Keduanya berhasil menang dan dilantik untuk memimpin Bolsel periode 2016 - 2021 pada 17 Februari 2016. Selama kepemimpinan 2 periodenya, banyak kemajuan yang berhasil dihadirkan di Bolsel. Termasuk mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara berturut-turut pada periode 2014 hingga 2018. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang memiliki jiwa pluralis dan toleran terhadap semua suku dan agama. Karenanya ia pernah dinobatkan sebagai ''Tokoh Toleransi Sulut'' oleh Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Dan sebagai Muslim, pada April 2017, Herson Mayulu dilantik Gubernur Sulawesi utara Olly Dondokambey menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Sulawesi Utara. Juga, sejak 16 Desember 2018, ia menjadi Ketua Wilayah Dewan Masjid Indonesia Sulawesi Utara.

Berkat prestasi manisnya itu, isak tangis pun akhirnya mewarnai Rapat Paripura DPRD Bolaang Mongondow Selatan ketika Herson Mayulu secara resmi menyampaikan pengunduran diri sebagai bupati pada 3 Agustus 2018. Ia mundur karena ingin menempuh jalur perjuangan lain untuk memajukan Bolsel. Ia ingin berjuang lewat DPR-RI di Senayan. Seperti saat pilkada, ia menjadi Caleg DPR-RI sebagai wakil dari PDIP untuk Dapil Sulut. Langkahnya mulus. Lewat Pemilu 17 April 2019, ia lolos ke Senayan dan menjadi wakil rakyat periode 2019-2024. Dan sebagaimana Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow dulu, Herson Mayulu sekarang berkiprah di Komisi V DPR-RI, yang membidangi masalah perhubungan, transportasi, infrastruktur, serta pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi.

Dua bulan setelah pengunduran diri Herson Maluyu, 1 Oktober 2018, Gubernur Sulut Olly Dondokambey melantik Wakil Bupati Iskandar Kamaru menjadi Bupati Bolsel yang baru. Dan akhirnya, pada 1 April 2019, Bupati Iskandar Maru akhirnya mendapatkan pendamping baru: Wakil Bupati Dedi Abdul Hamid. Keduanya akan menuntaskan kepemimpinan di Bolsel hingga Februari 2021. Tapi mungkin tidak full. Keduanya kelak harus cuti. Soalnya, sejak Oktober 2019, keduanya sudah mendeklarasikan diri akan maju bersama sebagai calon walikota dan calon wakil walikota Bolsel pada Pilkada Serentak 23 September 2020.