//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan

Sabtu, 1 Desember 2012 15:54:52
photo: ch_111188 / panoramio

Kabupaten Minahasa Selatan sadar akan posisi wilayah lautnya yang strategis. Maka, Mei 2012 lalu, Ibu Bupati Christiany Eugenia Paruntu pun meresmikan Pelabuhan Ferry Amurang, di Mobongo, Kelurahan Kawangkoan Bawah, Kecamatan Amurang Barat. Turut diluncurkan pula kapal ferry KMP Julung-julung yang akan menjalani rute Amurang-Tolitoli-Tarakan. Sukses? Masih dievaluasi. Yang pasti, Agustus lalu, terdengar kabar kalau KMP Julung-julung kandas di perairan Teluk Dondo, 21 mil laut dari pelabuhan Tolitoli yang jadi tujuannya. Lebih dari 250 penumpang harus dievakuasi.

Adalah Bank Sulut, bank pembangunan daerah yang sahamnya juga dimiliki Pemkab Minahasa Selatan, yang antara lain bicara soal kestrategisan kabupaten Minahasa Selatan. Menurut Bank Sulut, kabupaten ini punya posisi ''strategis'' karena berada pada jalur lintas darat Trans Sulawesi, yang menghubungkan jalur jalan seluruh provinsi di pulau Sulawesi. Dan tak hanya sisi darat, sisi kelautan Minahasa Selatan pun terbilang strategis. Jalur laut di wilayah utaranya merupakan daerah perlintasan (transit) dan 'stop over' arus penumpang, barang dan jasa bagi kawasan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur, dan bahkan kawasan Asia Pasifik. Sementara wilayah pantai selatannya strategis untuk dijadikan kawasan pengembangan produksi perikanan di Indonesia Timur.

Menyimak fakta itu tentu wajar kalau lantas Pelabuhan Ferry Amurang dihadirkan. Pemkab berharap, selain bisa mengangkut penumpang dari dan ke Minsel --sebutan pendek Minahasa Selatan--, pelabuhan itu dan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Julung-julung juga bisa didayagunakan untuk mengirim komoditi pertanian Minsel ke luar. Terlebih karena KMP Julung-julung memang tergolong ferry ukuran besar: bermesin 600 GT, mampu memuat hingga 250 penumpang, mengangkut 7-8 mobil atau truk, serta kargo seberat 5-6 ton. Saat diresmikan, KMP Julung-julung dijadwalkan singgah dua kali dalam seminggu di Amurang.

Kalau Agustus lalu KMP Julung-julung apes, tentu tak terlalu ada kaitannya dengan Pemkab Minsel. Saat kandas pun, kapal itu bukan sedang berlayar dari Amurang. Melainkan dalam perjalanan dari Tarakan (Kota Tarakan, Kalimantan Timur) ke Tolitoli (Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah). Kapal ferry pelat merah itu, milik PT ASDP Indonesia Ferry (persero), kandas karena menabrak karang. Saat kandas, pukul 12.00 (siang), Julung-julung mengangkut 256 penumpang dan 10 sepeda motor: tak ada mobil, truk, dan kargo. Meski penumpang harus dievakuasi, tak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Hanya saja, kapal buatan galangan kapal PT Daya Radar Utama itu harus menunggu malam hari agar bisa melaut lagi: menunggu air pasang.

Sukses mengevakuasi penumpang, kini giliran jalur KMP Julung-julung yang sedang dievaluasi, karena dinilai sepi penumpang dan muatan. Pekan lalu, Pansus RTRW Minsel (Panitia Khusus Rancangan Tata Ruang Wilayah) DPRD Minsel mengutarakan niatnya untuk mengubah jalur ferry Amurang-Tolitoli-Tarakan. Berdasar hasil survey lapangan, termasuk kunjungan ke Pelabuhan Balikpapan, seharusnya Julung-julung bukan menjalani rute Amurang - Tolitoli- Tarakan, melainkan rute Amurang - Tolitoli - Balikpapan. Rute ke Balikapan merupakan rute yang diimpikan masyarakat Amurang dan Minsel. Diyakini, kalau lobi perubahan rute ke pemerintah pusat berhasil, Minahasa Selatan bakal menikmati ''booming pasar hortikultura pada 2013.''

Berbupatikan seorang perempuan, Christiany Eugenia Paruntu, Kabupaten Minahasa Selatan masih berusia muda. Umurnya tak beda jauh dengan Kabupaten Minahasa Utara. Keduanya sama-sama muda dan sama-sama dilahirkan UU keluaran tahun 2003. Jika Minahasa Utara lewat UU No. 33, Minahasa Selatan lewat undang-undang yang nomornya lebih muda, UU No. 10 tahun 2003, yang juga menetapkan pembentukan Kota Tomohon. Namun, meski masih muda, pada 2007 Minahasa Utara sudah menghadirkan adik baru: Kabupaten Minahasa Tenggara. Semua kabupaten dan kota otonom ini dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Minahasa.

Sebagaimana tetangganya Minahasa Utara, yang punya tambang emas Tokatindung, Minahasa Selatan juga punya kawasan tambang emas di Kecamatan Motoling Timur. Area tambang yang mencakup wilayah 4 desa itu (Picuan, Picuan I, Karimbow, dan Tokin) itu hingga kini masih menghadapi penolakan masyarakat. Sampai-sampai Komnas HAM pun pernah turun ke sana untuk mengecek laporan pelanggaran HAM yang terjadi saat bentrokan di Picuan.

Adapun perusahaan yang sudah mendapat restu untuk menggarap tambang emas itu adalah PT Sumber Energi Jaya, yang juga menggarap tambang emas di Desa Kalait Raya, Kecamatan Touluaan Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara. Tak seperti tambang di Motoling Timur, tambang yang di Minahasa Tenggara sudah siap untuk melakukan kegiatan eksploitasi.

Peta & Citra Satelit

Kantor Bupati Minahasa Selatan

Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan
Jalan Trans Sulawesi
Kelurahan Pondang
Kecamatan Amurang
Minahasa Selatan
Sulawesi Utara

Tel: 0430-22989

Website: www.minselkab.go.id

Kecamatan di Minahasa Selatan

Kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel):
  1. Amurang
  2. Amurang Barat
  3. Amurang Timur
  4. Kumelembuay
  5. Maesaan
  6. Mondoinding
  7. Motoling
  8. Ranoyapo
  9. Sinonsayang
  10. Tareran
  11. Suluun-Tareran
  12. Tatapaan
  13. Tenga
  14. Tompaso Baru
  15. Tumpaan
  16. Motoling Timur
  17. Motoling Barat