Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar, Wastukencana, Kota Bandung
Juli lalu Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat kembali memberikan beasiswa untuk sekolah ke Jepang kepada 20 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bernuansa kemaritiman di Jawa Barat. Beasiswa itu terselenggara berkat kerjasama dengan Pemerintah Kota Ishinomaki, Jepang. Harapannya, kelak mereka bakal pulang dan mengembangkan industri perikanan di Jawa Barat. Harapan yang normal. Terwujud-kah? Tanpa malu-malu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar Jafar Ismail mengakui: ada juga penerima beasiswa yang sepulang dari Jepang hanya jadi tukang ojek.
Program beasiswa dan magang ke Jepang sudah dijalankan selama 3 tahun terakhir. Tak cuma bagi siswa SMK, program ini juga ditujukan bagi nelayan muda, yang berusia di bawah 25 tahun. Hingga saat ini, totalnya sudah ada 159 orang yang magang ke Jepang: 47 di antaranya siswa SMK. Orientasi pendidikan mereka di Jepang pun berbeda: siswa SMK lebih fokus pada alih teknologi perikanan, sedangkan nelayan muda fokus kepada cara menangkap ikan. Peserta yang pulang dari Jepang menindaklanjuti kiprah kenelayanannya dengan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan diberi bantuan kapal ikan. Soal kapal ikan ini, Kepala Diskanla Jabar Jafar Ismail mengakui kalau kapalnya tak secanggih yang mereka gunakan saat magang di Jepang. Tapi yang penting, katanya, ''Mereka harus gigih dan disiplin.''
Beasiswa dan magang di Jepang tentu bukan tanpa imbal-balik bagi pihak Jepang. Imbal-baliknya apalagi kalau bukan ekspor ikan ke Jepang. Kabupaten Sukabumi, misalnya, per 2011, setiap tahun melakukan ekspor 3.500 ton ikan laut segar ke Jepang, Korea, dan Cina. Rinciannya: 2.500 ton ikan layur dan 1.000 ton ikan tuna. Angka ini terlihat amat tinggi dibanding kinerja ekspor ikan Jabar 2009 yang secara total hanya 4,47 ribu ton lebih, dengan nilai 9,3 juta dollar atau sekitar Rp 86 miliar. Nilai ekspor ikan Jabar pada 2015 sudah jauh lebih baik. Angka ekspor 2009 tadi sekarang sudah bisa dicapai dalam waktu 6 bulan: Januari sebesar Rp. 13,01 miliar, Februari Rp 13,8 miliar, Maret Rp 13,3 miliar, April Rp 15,04 miliar, Mei Rp 19,13 miliar, Juni Rp 14,648 miliar dan Juli Rp. 13,358 miliar.
Bagi Indonesia, Jepang juga mitra dagang utama di sektor perikanan. Ekspor produk perikanan Indonesia ke Jepang mencapai 732 juta dolar atau 16 persen dari total nilai ekspor produk perikanan Indonesia yang totalnya 4,6 miliar dolar. Komoditas perikanan yang diekspor ke Jepang meliputi udang, dengan nilai 429,1 juta dollar (58,6 persen), tongkol-tuna-cakalang, 141,9 juta dollar (19,4 persen), kepiting, 28,8 juta dollar (3,9 persen), dan rumput laut 8,4 juta dollar (1,2 persen). Angka ekspor ke Jepang tadi kinerja ekspor yang menurun: ekspor pada 2012 sebesar 843,2 juta dollar, 2013 sebesar 791,0 juta dolar, dan 2014 turun jadi 731,9 juta dollar. Akibat kemerosotan ini, pemerintah Indonesia tengah menegosiasikan penurunan tarif bea masuk ikan Indonesia ke Jepang.
Peta & Citra Satelit
Sumur Bandung
Jl. Wastu Kencana No. 17
Kelurahan Babakan Ciamis
Kecamatan Sumur Bandung
Kota Bandung
Tel: 022-4203471
Fax: 022-4232541
Website: www.diskanlaut.jabarprov.go.id
Berita Kota Bandung
- Wakil Wali Kota Bandung Sembuh dari Virus Corona
- Genap 100 Tahun, Gedung Sate Punya Wajah Baru
- Pabrik AMDK Le Minerale di Pandeglang Tolok Ukur Masuknya Investor Lain
- Presiden Jokowi Blusukan ke BIP Lihat Produk Asli Bandung
- Presiden Jokowi: Teras Cihampelas Perlu Ditiru Kota Lain
- Peran Bandara Husein Sastranegara Akan Digantikan Bandara Kertajati
- Pemkot Bandung Resmikan Skywalk Cihampelas - Teras Cihampelas
- Pembangunan Skywalk, Jalan Cihampelas Ditutup Selama 12 Jam
- Pemkot Bandung Mulai Bangun Skywalk Cihampelas
- Lapas Banceuy Bandung Ricuh, Bangunan Terbakar
Sewu Kuto Logistik
Mengirim kargo ke ribuan kota di Indonesia. Cepat, aman, dan terjangkau.
Jadwal dan Tiket Kapal Pelni
Jadwal komplit seluruh kapal Pelni, plus info harganya
Upaboga
Makan itu enak. Bisnis makanan pasti lebih maknyus.