Grand Malioboro Hotel, Kota Jambi

Banyak pengembang membangun hotel yang tekoneksi dengan mall, atau sebaliknya. Bagaimana kalau hotel dibuat terkoneksi dan menyatu dengan pasar? Grand Malioboro Hotel di Kota Jambi bisa jadi contoh. Hotel 5 lantai ini berada di kawasan pertokoan dan pasar yang amat ramai. Bahkan area lantai dasar Grand Malioboro Hotel pun dijadikan deretan kios yang menjual aneka busana, baik di kiri dan kanan pintu masuk hotel, maupun di sisi samping hotel yang kebetulan berada di pojok jalan itu. Berstatus hotel bintang 3, Grand Malioboro Hotel hadir sejak 2013 dengan 58 kamar.

Tak diketahui bagaimana ceritanya sampai kata Malioboro --yang amat akrab dengan kota Yogyakarta--- melekat pada nama hotel di KIota Jambi. Yang pasti hotel itu memang milik PT Grand Malioboro Hotel. Juga, hotel di pusat kota Jambi ini berada tak jauh dari Pasar Malioboro: pasar yang tahun lalu banyak diperbincangkan karena Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjumpai adanya 17 toko yang dibangun dan hadir di sana tanpa izin pemiliknya: Pemerintah Kota Jambi. Belakangan Pemkot Jambi memutuskan untuk menutup Pasar Malioboro itu, yang berada di Jalan Malioboro, Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi. Penutupan itu sampai sekarang belum terlaksana, pedagang masih berjualan, karena DPRD masih berupaya agar Pasar Malioboro tidak ditutup.

Soal tutup-menutup Grand Malioboro Hotel juga pernah jadi sasaran aksi demo yang menuntut agar hotel itu ditutup. Demonstrasi yang berlangsung di Kantor Pemkot Jambi dan DPRD Kota Jambi pada Maret 2017 itu menyebut pelanggaran izin sebagai penyebab perlunya penutupan hotel. Sayang, berita yang ada tak terlalu jelas menyebut apa saja pelanggarannya. Dua tahun sebelumnya, pemilik Grand Malioboro Hotel --dan juga hotel tetangganya, Pundi Hotel---pernah akan dipanggil DPRD Kota Jambi terkait masalah ketiadaan lahan parkir.