Malang

• Kodim 0818 Gerebek Kios Pupuk Subsidi Ilegal

  Jumat, 8 Mei 2015 01:24:47

  8956 klik
  Bangsa Online -- Polisi menetapkan Saiful Anas (35), warga Desa Codo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, sebagai tersangka penjual pupuk subsidi secara ilegal, di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen. ''Mulai hari ini, Saiful Anas kita tahan,'' jelas AKP Wahyu Hidayat, Kasat Reskrim Polres Malang, Kamis (7/5). Kios pupuk subsidi ilegal ini digerebek jajaran Kodim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu pada Selasa sore (5/5). Didapatkan barang bukti 60 zak pupuk subsidi. Jenis Phonska 27 sak, ZA 23 sak, dan Urea 10 sak. Barang bukti pupuk subsidi itu masih disimpan di Polsek Turen.

• BRI Martadinata Serahkan Grand Livina pada Sumilah

  Rabu, 15 April 2015 01:12:58

  6418 klik
  MalangPost -- Wajah Sumilah yang kerap datar dan tanpa ekspresi, sedikit berubah Selasa (14/4/15) pagi kemarin. Perempuan asal Sidorejo, Pagelaran tersebut sesekali menyunggingkan senyum. Terlebih, ketika orang di sekitarnya mulai membicarakan tabungan Simpedes dan Nissan Grand Livina, dia tanpa segan mulai bercerita. Tak heran, Sumilah merupakan nasabah BRI Malang Martadinata yang memiliki tabungan di BRI Unit Gondanglegi dan beruntung memenangkan hadiah utama BRI Simpedes Semester II/2014. Hadiah Nissan Grand Livina itu telah diundi di Rumah Makan Bojana Puri Kepanjen, 18 Maret 2015 lalu. Hasilnya, ibu satu anak inilah yang beruntung memperoleh hadiah utama yang senilai Rp 260 jutaan ini.

• Malang Siapkan 10 Puskesmas Sekelas Rumah Sakit

  Minggu, 22 Maret 2015 16:47:01

  8254 klik
  Radar Malang -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mendorong 10 puskesmas untuk menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Puskesmas tersebut adalah puskesmas Tumpang, Dau, Turen, Kepanjen, Donomulyo, Sumberpucung, Dampit, Kasembon, Pakis, dan Puskesmas Gondanglegi. Dengan menjadi BLUD, nantinya puskesmas akan melakukan pengembangan dan mengurus admisintrasinya dengan mandiri.

• Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Ditunjuk Pimpin PDIP Kabupaten Malang

  Sabtu, 14 Maret 2015 19:58:33

  2906 klik
  Detik -- Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Walikota Batu Eddy Rumpoko menggantikan Hari Sasongko sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang hingga 2020. Langkah ini diambil pasca Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDIP Kabupaten Malang yang diselenggarakan di Hotel Utami, Kabupaten Sidoarjo, berakhir deadlock.

• Bupati Merasa Ditelikung Pengelola Eks Lokalisasi

  Jumat, 13 Maret 2015 18:22:40

  9852 klik
  Radar Malang -- Masih beroperasinya sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang pascapenutupan pada 24 November lalu, membuat Bupati Malang Rendra Kresna terperangah. Dia mengaku terkejut dengan hasil penelusuran Jawa Pos Radar Malang edisi Senin (2/3) yang membeber bahwa praktik prostitusi ternyata masih aktif. Karena selama ini dia menduga, setelah dilakukan deklarasi penutupan, praktik prostitusi benar-benar berhenti. ''Saya belum tahu. Belum ada laporan yang masuk ke saya,'' tegas Rendra. Seperti diberitakan kemarin, deklarasi penutupan tujuh lokalisasi yang dilakukan Pemkab Malang pada 24 November 2014, ternyata belum efektif. Tujuh lokalisasi yang ditutup itu adalah Suko (Kecamatan Sumberpucung), Kebobang (Wonosari), Girun (Gondanglegi), Kalikudu (Pujon), Pulau Bidadari (Sumbermanjing Wetan), Embong Miring (Ngantang), dan Slorok (Kromengan). Setelah empat hari penutupan, sejumlah eks lokalisasi kembali buka seperti biasa.

• Mengaku Kiai, Warga Turen Tipu Pasien Hingga Ratusan Juta

  Rabu, 4 Maret 2015 03:20:27

  6875 klik
  Metro TV -- Tri Sugeng Budidoyo (42), warga Dusun Kedok Kidul, Desa Kedok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang harus berurusan dengan polisi lantaran melakukan penipuan berkedok kiai. Modus penipuan terhadap 7 pasien tersebut dengan dalih pasien diharuskan kredit motor Honda Beat. Motor tersebut lantas diserahkan kepada Tri untuk dilakukan ritual sebelum dikembalikan ke korban. Alih-alih mendapatkan penglarisan rizki, motor itu digadaikan Tri dengan nilai Rp 3.5 juta per unit.

• Juragan Keripik Singkong Jadi Calon Bupati Malang

  Rabu, 11 Februari 2015 05:11:14

  7003 klik
  Tempo -- Seorang pengusaha keripik singkong mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Malang. Sang pengusaha bernama Haji Sucipto, penduduk Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Sucipto mendaftar lewat PDI Perjuangan. Ia mengaku siap menghadapi calon inkumben Rendra Kresna yang kembali mencalonkan diri. ''Bagi saya tidak ada lawan dan musuh. Semua calon saudara saya. Yang jelas, kami siap bertarung dengan calon siapa pun,'' kata Sucipto, seusai mengembalikan formulir pendaftaran calon bupati di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang di Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kepanjen, Selasa siang, 10 Februari 2015.

• Polisi Tangkap 2 Pengedar Uang Palsu di Turen, Malang

  Senin, 26 Januari 2015 15:18:56

  6782 klik
  Sindonews -- Dua pengedar uang palsu (upal) Hasnawi dan Aji, asal Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dibekuk petugas kepolisian dari Polsek Turen. ''Keduanya ditangkap saat akan membelanjakan uangnya, di salah satu pondok pesantren, di Turen,'' kata Kanit Serse Polsek Turen Kanit Reskrim Polsek Turen AKP Sudarno, kepada wartawan, Senin (26/1/2015).

• Tujuh Puskesmas di Kabupaten Malang akan jadi RS

  Senin, 19 Januari 2015 07:31:21

  8497 klik
  Antara -- Sebanyak tujuh puskesmas di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini bakal naik status menjadi rumah sakit tipe D pratama agar pasien tidak hanya mengandalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan di Kepanjen. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Abdurrachman di Malang, Senin, mengatakan tujuh puskesmas yang bakal naik status tersebut, sebelumnya adalah puskesmas rawat inap di sejumlah kecamatan, yakni Kecamatan Tumpang, Gondanglegi, Donomulyo, Pujon, Dampit, Sumberpucung, dan Singosari.

• Upaya Kepanjen Wujudkan Kecamatan Mandiri

  Kamis, 1 Januari 2015 19:08:30

  6823 klik
  Swa -- Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang berusaha mewujudkan kecamatan yang mandiri dengan konsep kelola sampah yang dimilikinya. Tidak hanya konsep kelola sampah, Talangagung juga menerapkan kampung mandiri energi pro iklim. Di Kepanjen, pemerintah memasang jaringan distribusi perpipaan gas methane langsung ke rumah warga sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Dari awal dibangun yaitu tahun 2010 ada 30 SR kader lingkungan.