//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Kantor Camat Sepaku, Penajam Paser Utara

Selasa, 07 Januari 2020 23:24:56
photo: kantor camat sepaku / google sv

Kenal dengan Kecamatan Sepaku? Sebagai warganegara Indonesia yang baik dan benar, kita semua harus kenal. Kecamatan Sepaku, yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai lokasi ibukota baru negara Republik Indonesia. Kecamatan ini berada di sebelah utara Kota Balikpapan dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Balikpapan Barat. 17 Desember lalu, Presiden Jokowi sudah meninjau langsung perbukitan calon kawasan pusat pemerintahan. Google Street View sudah lebih dulu jalan-jalan ke sana pada September 2015.

Kecamatan Sepaku merupakan satu dari 4 kecamatan yang ada di Penajam Paser Utara. Jumlahnya memang sedikit. Belum bertambah sejak kabupatennya dibentuk lewat UU No 27 tahun 2002, yang diteken Presiden Megawati pada 10 April 2002, sebagai pemekaran dari Kabupaten Pasir, yang sekarang sudah ganti nama jadi Kabupaten Paser. Dan seperti sudah banyak diberitakan, Kecamatan Sepaku sebagian penduduknya adalah transmigran asal Pulau Jawa pada era 70-an. Ini tercermin dari nama sejumlah desanya yang bernuansa Jawa, semisal desa Argo Mulyo, Suko Mulyo, Wonosari, dan Sukaraja.

Camat Sepaku Risman Abdul pun mengaku kalau dulu dirinya adalah transmigran. Ia datang ke sana sekitar tahun 1970. Ketika ditanya pendapatnya, dan warganya, atas kepastian Sepaku jadi ibukota baru Indonesia, Agustus 2019 lalu ia bilang, ''Respon masyarakat kita sangat luar biasa. Mereka lebih melihat sisi dampak positifnya. Kalau ibukota ramai tentu perputaran ekonomi akan lancar.'' Soal mulai banyaknya spekulan tanah, ia membenarkan. Ponselnya setiap hari berdering menerima panggilan dari orang tak dikenal. Begitu juga para lurah dan kepala desa. Karena itu ia sudah meminta anak buahnya itu, 4 lurah dan 11 kepala desa, agar dalam kondisi sekarang untuk tidah mudah melakukan proses administrasi kepada siapa pun terkait jual beli lahan.

Kondisi Kecamatan Sepaku bisa disimak sendiri lewat Google Street View, hasil jepretan September 2015. Kantor Camat Sepaku, yang bersebelahan dengan Markas Polsek Sepaku, terlihat cantik (lihat foto di atas). Jalan raya di depan kantor camat juga mulus. Meskipun, seperti juga bisa disimak di Google Maps, ada beberapa titik jalan rusak di Kelurahan Pemaluan, berapa kilometer di sebelah barat kantor camat. Tapi tak perlu risau karena jalan utama kecamatan itu merupakan jalan provinsi dan memang akan terus ditingkatkan secara bertahap. ''Peningkatan jalan merupakan proyek multi-years,'' bilang Pak Camat, seraya mengungkapkan kalau pada 2019 Pemprov Kaltim mengucurkan anggaran Rp 68 miliar untuk jalan provinsi di Sepaku.

Kondisi jalan yang saat ini rusak di Sepaku tentunya juga bukan masalah di masa datang. Kalau pertengahan tahun 2020 ini proyek pembangunan ibukota baru benar-benar dimulai, pasti jalan-jalan di Sepaku juga bakal ikut dipermulus (Semoga tak mengikuti jejak kawasan pinggiran Jakarta yang jalannya banyak yang hancur lebur). Pembangunannya akan dimulai dari mana? Berita yang ada tak terlalu jelas. Berbagai berita tentang peninjauan Jokowi ke Sepaku tak menyebut spesifik lokasinya, meski sekarang semua orang pegang ponsel yang sudah dilengkapi GPS. Tak diketahu di desa apa, atau di kampung mana, atau di rt dan rw berapa, Jokowi berfoto-foto sampil tunjuk sana-sini, seraya mengumumkan tanah yang diinjaknya sebagai lokasi istana kepresidenan.

Walhasil, lokasi mana di Kecaman Sepaku yang bakal jadi lokasi istana kepresiden masih abu-abu. Tapi kalau mau menebak-menebak, karena Jokowi menyebut ia berdiri di puncak tertinggi perbukitan di Sepaku, bisa ditebak kalau lokasinya ada di ujung barat laut Desa Semoi Dua (Semoi II). Tak percaya? Silakan hidupkan ''layer terrain'' di Google Maps. Desa Semoi Dua kebetulan membentang miring, dari barat laut ke timur laut, sama miringnya --kalau dilihat di peta-- dengan sosok pinggiran Balikpapan di tepian Selat Makassar. Kok yakin di situ? Karena pada September 2019 pernah diturunkan tim terpadu dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kaltim, dan Kantor Pertanahan Penajam Paser Utara, untuk meninjau lokasi titik pusat ibukota baru. ''Baru identifikasi di sekitar itu (Semoi II). Cuma titik pastinya belum pasti,'' kata Tohar, Sekda Kabupaten Penajam Paer Utara.

Tapi mungkin juga bukan di Semoi Dua. Soalnya, lain tim peninjau, lain pula hal yang diungkap. Ketika awal Oktober 2019 datang tim yang terdiri dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, yang didampingi Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara Hamdam, mereka mendatangi lokasi yang dianggap benar-benar paling tinggi di Sepaku. Yakni tempat berdirinya Menara Sudharmono: menara pantau hutan yang dulu diresmikan Wakil Presiden Sudharmono. Menara besi setinggi 20 meter itu, yang dibangun pada 1995, dan berwarna kuning, lokasinya bukan di Semoi Dua, melainkan di Kelurahan Pemaluan.

Di mana pun titik utama, atau titik nol, atau titik lokasi istana kepresidenan itu, yang pasti Presiden Jokowi pada 26 Agustus 2019 sudah mengumumkan secara resmi kalau ibukota baru sebagian berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan sebagian lagi di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara. Kebetulan, keduanya memang bertetanggaan. Kecamatan Samboja berada di sebelah timur Sepaku. Sedangkan kawasan di sebelah utara yang hijau dan luas takkan diusik karena merupakan kawasan Taman Hutan Raya (THR) Bukit Soeharto. Belakangan pembahasan pemerintah soal lokasi semakin mengerucut ke wilayah Kecamatan Sepaku dan akhirnya memang kecamatan ini yang ditinjau Jokowi pada 17 Desember 2019.

Saat peninjauan itu pula Presiden Jokowi bilang kalau luas ibukota baru akan mencapai 256 ribu hektar. Adapun yang akan menjadi area pusat pemerintahan sekitar 56 ribu hektar. Lahan seluas itu katanya akan menggunakan lahan industri yang sekarang diketahui dipegang hak penggunaannya sebagai Hutan Tanaman Industri (HTI) oleh PT ITCI Hutani Manunggal, perusahaan patungan PT ITCI Kartika Utama dengan PT Inhutani I (persero). Pemilik PT ITCI Kartika Utama semula adalah Hashim Djojohadikusomo (adik Prabowo Subianto dan putra mantan Menteri Perekonomian Soemitro Djojohadikusimo) lewat Arsari Group, tapi pada 2006 sudah beralih ke konglomerat Sukanto Tanoto (April Group). Benarkah sudah pindah tangan? Entahlah. Yang pasti, pada November 2018, Hashim Djojohadikusumo masih bertandang ke Gubernur Kaltim Isran Noor, untuk minta restu pembangunan bendungan dan danau buatan seluas 19.177 hektar di Sepaku. Dan ia datang sebagai Komisaris Utama PT ITCI Kartika Utama. ITCI merupakan singkatan dari International Timber Corporation Indonesia.

Lepas dari semua soal tadi, yang pasti ibukota baru Indonesia di Kecamatan Sekupa kelak akan diberi nama tersendiri. Juga status administratifnya. Mungkin jadi provinsi baru. Mungkin juga Daerah Khusus Ibukota (DKI) seperti Jakarta. Semua itu, kata Jokowi, akan diumumkan pada pertengahan 2020, saat dilakukan ground breaking atau peletakan baru pertama pembangunan ibukota baru di Kecamatan Sepaku.

BTW, kelak Pak Camat Risman Abdul akan jadi apa? Jadi Gubernur DKI Sepaku?

Peta & Citra Satelit

Ibukota Baru Indonesia

Kantor Camat Sepaku
Jl. Negara Km. 34 No 35 (Jl. Samboja-Sepaku)
Desa Tengin Baru
Kecamatan Sepaku
Kabupaten Penajam Paser Utara
Kalimantan Timur



Link Google Maps

Kantor Camat Sepaku - https://goo.gl/maps/RJZcf8GjPBMN6G8S8

Desa Semoi Dua (Semoi II) https://goo.gl/maps/NWYs5TG5reyjK2YW7

Kantor Desa Semoi Dua - https://goo.gl/maps/vY96Z6fu2NgxxMCN9

Menara Sudharmono - https://goo.gl/maps/BA7bq4TjMx5TVHpa6

Pabrik PT ITCI Hutani Manunggal di Kelurahan Maridan - https://goo.gl/maps/fLYy93L9f3uXwxKu5

Desa dan Kelurahan di Kecamatan Sepaku

Desa dan Kelurahan di Kecamatan Sepaku:

Kelurahan:
1. Maridan
2. Mentawir
3. Pemaluan
4. Sepaku

Desa:
1. Argo Mulyo
2. Binuang
3. Bukit Raya
4. Bumi Harapan
5. Karang Jinawi
6. Semoi Dua
7. Sukaraja
8. Suko Mulyo
9. Telemow
10. Tengin Baru
11. Wonosari