Politeknik Aceh

Politeknik Aceh adalah salah satu wujud upaya pemulihan Aceh pasca-tsunami. Politek ini dibangun dengan dana dari Chevron Corp, via PT Chevron Pacific Indonesia, dan disalurkan lewat USAID. Sedangkan Pemkot Banda Aceh, sebagai pemrakarsa, dan BRR Aceh dan Nias menyediakan tanah yang berada di Desa Pango, Kecamatan Ulhee Kareng, seluas 8.350 meter persegi. Total biaya pembangunan Politeknik Aceh mencapai 16 juta dolar.

Untuk urusan kurikulum dan sistem pendidikannya, USAID menyerahkannya kepada Swisscontact. Lembaga yang satu ini kebetulan juga jadi perancang sistem pendidikan Politeknik Mekanik Swiss ITB di Bandung (1974-1993), yang kini sudah berganti nama jadi Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung.

Gedung Politeknik Aceh memiliki tiga lantai, dengan dua sayap. Di dalamnya tersebar 33 ruang kelas, 22 laboratorium, auditorium, dll. Dan tentu saja gedung ini dibuat tahan gempa: pondasi dibenamkan sedalam 30 meter.

Politeknik resmi dibuka pada hari Jumat, 29 Agustus 2008. Sedangkan perkuliah perdana dimulai pada 8 Septembre 2008. Saat dibuka, jumlah mahasiwanya tercatat sebaganyak 240 orang, semuanya semester pertama.