Pemerintah Kabupaten Pidie

Akademi Militer Masabah Al-Alamiah. Sekolah militer di negeri Muammar Qadhafi ini dulu jadi tempat Bupati Pidie Tgk H Sarjani Abdullah mengasah kemiliterannya. Tentu bukan untuk memantapkan karir kemiliteran di TNI, melainkan karir ketentaraan di lingkungan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Puncaknya adalah saat ia dilantik menjadi Panglima GAM Wilayah Pidie pada 2003. Pasca perjanjian Helsinki, ia terjun ke dunia politik lewat Partai Aceh. Dan akhirnya, mulai Juli 2012, ia resmi menggantikan Mirza Ismail, bupati Pidie yang dulu juga bergerilya di era darurat militer dan sipil di Aceh.
Mirza Ismail dulu dikenal sebagai petempur GAM saat konflik dengan TNI. Ketika berlangsung 'jeda kemanusiaan' pada 2001-2002, Mirza Ismail, ikut duduk dikursi perundingan yang difasilitasi Henri Dunant Center. Ketika jeda gagal, ia kembali bergerilya. Pada 15 Agustus 2005, perjanjian damai diteken di Helsinki, Finlandia. Ia pun lantas menjadi Ketua Delegasi GAM untuk Aceh Monitoring Mission (AMM) di wilayah Pidie. Dan akhirnya, 27 Desember 2005, Tentara Neugara Aceh atau militer GAM dibubarkan. Setahun kemudian, Mirza Ismail bisa jadi pemenang pilkada Pidie yang digelar 11 Desember 2006.
H Sarjani Abdullah, dalam biografi singkat di website Pemkab Pidie, tak bercerita kapan ia sekolah militer di Akademi Militer Masabah Al-Alamiah, Tripoli, Libya. Sebelum kuliah militer, ia bersekolah di SD Negeri 02 Lueng Putu, SMP Negeri 1 Glumpang Tiga, dan SLTA yang tak disebut namanya. Adapun pelantikannya sebagai Panglima GAM Wilayah Pidie pada Januari 2003, di era jeda kemanusiaan, sudah mulai menjadi konsumsi media nasional. Pasca perjanjian Helsinki, Sarjani Abdullah menjadi Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Pidie (2005-2008), lalu terjun ke dunia politik, dan mulai 2008 sampai sekarang menjadi Ketua DPW Partai Aceh Kabupaten Pidie. Adapun jabatannya sebagai bupati mulai dijalani sejak 12 Juli 2012.
Sejak masa awal menjabat sebagai bupati, Sarjani Abdullah dikenal amat suka 'blusukan' ke pedalaman wilayah kabupatennya. Maklum, seperti diakui bupati berkumis tebal ini, ia jago blusukan karena pengalaman bergerilya di masa lalu. Lewat blusukan itu ia menegaskan keinginannya untuk menjadikan Pidie sebagai lumbung beras Aceh, sekaligus mensejahterakan penduduk Pidie yang 85 persennya adalah petani. Karena itu pula ia mengumandangkan motto kabinetnya: Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat Meugoe. Artinya, kurang lebih: Sebaik-baiknya Perbuatan adalah Ibadah, Sebaik-baik Pekerjaan adalah Bertani''.
Sukseskah blusukan ala Sarjani? Kelihatannya begitu. Pidie sekarang menjadi lumbung beras nomor dua di Aceh. Belum nomer satu seperti diharapkan Sarjani Abdullah. Yang menjadi nomer satu masih Kabupaten Aceh Besar. Tapi, ada masalah lain. Menjadi produsen beras tak berarti beras produksinya mencukupi untuk dikonsumsi seluruh warga Pidie. Karena itu, pertengahan Desember 2015 lalu, Wakil Bupati Pidie M Iriawan SE, saat menggelar penanaman padi 'sistim jajar legowo' di Gampong Masjid Bungie, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, tanpa sungkan bilang: ''Pidie lumbung beras, tapi juga darurat beras''.
Upaya memperbaiki pertanian Kabupaten Pidie terus berlangsung. Tahun lalu, saat berkunjung ke Pidie, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berjanji mengucurkan Rp 1,5 triliun untuk membangun dan memperbaiki saluran irigasi agar bisa mengairi lahan tani seluas 10.000 hektar. Adapun luas persawahan di Pidie tahun lalu mencapai 29.391 hektar. Pak Bupati tahun lalu juga berniat membangun 78 unit irigasi baru, agar bisa mendukung upaya mencapai target produksi 210 ribu ton gabah per tahun.
Perjalanan keswasembadaan beras Pidie mungkin masih panjang. Tapi yang pasti, kerja Bupati Sarjani Abdullah di jagad pertanian sudah mendapat banyak apresiasi. Yang terbaru, 11 Januari 2016 lalu, dianugerahi gelar 'Man of The Year 2015'' oleh Harian Waspada terbitan Medan. Anugerah itu diberikan atas kontribusinya dalam membangun infrastuktur pertanian guna meningkatkan produksi gabah.
Peta & Citra Satelit
Kantor Bupati Pidie

Jl. Raya Medan-Banda Aceh
Kota Sigli
Kabupaten Pidie
Aceh
Tel: 0653-21310
Fax: 0653-21557
Website: www.pidiekab.go.id
Pendopo Bupati Pidie
Jl. Sultan Iskandar Muda
Kota Sigli
Kabupaten Pidie
Aceh
Kecamatan di Pidie

1. Kota Sigli
2. Mutiara
3. Mutiara Timur
4. Mila
5. Indra Jaya
6. Glupang Baro
7. Peukan Baro
8. Tiro / Truseb
9. Sakti
10. Titue
11. Kuemala
12. Muara Tiga
13. Delima
14. Padang Tiji
15. Grong-Grong
16. Batee
17. Glumpang Tiga
18. Pidie
19. Kembang Tanjong
20. Geumpang
21. Mane
22. Tangse
Pendopo Bupati Pidie

Kawasan Pantai Pelangi semakin meriah karena banyak restoran dan kafe bertebaran di sana, dan tertata. Obyek wisata lain di sana adalah Museum Tsunami, yang dibangun untuk mengenang korban tsunami Desember 2004.
Places Terdekat | Km |
![]() |
2,239 |
![]() |
35,295 |
![]() |
39,238 |
![]() |
70,289 |
![]() |
73,820 |
![]() |
73,948 |
![]() |
86,928 |
![]() |
91,001 |
![]() |
119,112 |
![]() |
120,175 |
Hotel Terdekat | Km |
73,863 | |
![]() |
73,968 |
Berita Pidie
- Bupati Pidie Menerima Anugerah Sebagai Tokoh Harian Waspada
- Pemkab Pidie Rencanakan Bangun Gedung DPRK Baru
- Bupati Pidie Ajukan Anggaran 2016 Rp 1,6 Triliun Lebih
- Main Judi Domino, Empat Warga Pidie Dicambuk di Halaman Masjid Agung
- Dewan dan Pemkab Pidie Sepakati APBK Perubahan Rp1,8 Triliun
- Pemkab Pidie Diminta Cairkan Beasiswa
- Bupati Copot Sekda Pidie
- Pemkab Pidie Ambil Alih Yayasan Kampus Jabal Ghafur
- Bupati Resmikan RSUD Chik Ditiro Sigli
- Dipanggil Polisi, Bupati Pidie Utus Pengacara
Sewu Kuto Logistik
Mengirim kargo ke ribuan kota di Indonesia. Cepat, aman, dan terjangkau.
Jadwal dan Tiket Kapal Pelni
Jadwal komplit seluruh kapal Pelni, plus info harganya
Upaboga
Makan itu enak. Bisnis makanan pasti lebih maknyus.