//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong

Minggu, 31 Mei 2015 20:26:00
photo: rhandhyle

Sudah sejak 1993 Iskandar Zulkarnain bolak-balik ke Kabupaten Rejang Lebong. Ia meneliti batuan emas di sana. Jerih payahnya mengantarnya jadi Profesor di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan akhirnya jadi orang nomor satu di LIPI, menggantikan Prof Dr Lukman Hakim MSc, yang kebetulan berasal dari Rejang Lebong. Pada 6 November 2014, Bupati Suherman pun meneken kesepakatan kerjasama dengan Kepala LIPI Prof Dr Ir Iskandar Zulkarnain. Ingin mengeksplorasi emas Rejang Lebong? Keesokan harinya, tenaga ahli LIPI terlihat sibuk mengajarkan cara membuat pakan ternak.

Kesepakatan kerjasama yang diteken memang tidak secara jelas menyebutkan soal eksplorasi emas di Rejang Lebong. Kesepakan itu soal peningkatan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) Rejang Lebang. Wujud kongkritnya: penerapan 185 temuan teknologi berbasis inovasi di Rejang Lebong. Salah satu bentuk inovasi yang diterapkan ya itu tadi: inovasi dalam membuat pakan ternak alternatif. Dituanrumahi Dinas Perikanan dan Peternakan Rejang Lebong, pelatihannya digelar di Balai Benih Ikan di Kelurahan Tempel Rejo dan di Desa Air Meles, Kecamatan Curup Timur.

Tak cuma pakan ternak, pada perhelatan dua hari di Rejang Lebong itu LIPI juga mempresentasikan sejumlah inovasi lainnya. Antara lain, presentasi cara meningkatkan produksi ternak sapi dengan inseminasi buatan (IB) menggunakan sperma sexing dan transfer embrio pada sapi. Teknologi sperma sexing ini kebetulan diproklamirkan keberhasilannya pada LIPI Expo yang digelar di Bengkulu pada September 2013. Juga, LIPI mempresentasikan 'Beyonic', pupuk organik hayati yang diyakini bisa meningkatkan produksi tanaman pangan. Menyimpulkan semua kegiatan itu, Iskandar Zulkarnain bilang, ''Sangat layak bila Rejang Lebong menjadi pusat percontohan agrikultur di wilayah Sumatera dengan kualitas yang tidak kalah dari Thailand dan Taiwan.''

Kesepakatan kerjasama Pemmkab Rejang Lebong dengan LIPI itu sebenarnya mengentalkan kesepakatan yang sudah lebih dulu diteken Bupati Rejang Lebong H Suherman SE, MM dengan kepala LIPI terdahulu, Prof Dr Lukman Hakim, MSc pada 28 Agustus 2014 di Kebun Raya Bogor, bertepatan dengann HUT LIPI ke-47. Profesor yang satu ini merupakan tokoh kelahiran Curup, ibukota Kabupaten Rejang Lebong. Dia menjabat sebagai Kepala LIPI sejak 14 Juni 2010 dan digantikan Prof Dr Ir Iskandar Zulkarnain mulai 19 Oktober 2014. Iskandar Zulkarnain sendiri lahir di Cirebon, Jawa Barat, dari pasangan Mampir Loebis dan Nurbaya Nasution. Meski nama kedua orang tuanya bernuansa Batak, mereka tinggal di Kenagarian Simpang Tonang, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Lantas, bagaimana dengan emas Rejang Lebong? Paparan soal itu bisa disimak langsung lewat orasi pengukuhan Iskandar Zulkarnain sebagai 'profesor riset bidang geologi dan geofisika' berjudul 'Geokimia Batuan Sebagai Jendela Proses Geologi Masa lalu dan Lentera Pemandu Penemuan Endapan Logam'. Pidato ilmiah pada 12 Agustus 2013 ini merujuk sejumlah kajian yang dulu ia buat, antara lain, 'Mineralisasi Emas di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu' (1993), 'Eksplorasi Endapan Emas Epithermal di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu'' (1994), dan 'Genesa dan Potensi Mineralisasi Emas dan Logam Dasar di Sayap Barat Pegunungan Bukit Barisan: Kasus Daerah Kabupaten Rejang Lebong dan Sekitarnya' (2004).

Kalau 'tak ingin mumet' membaca kajian ilmiah, silakan simak liputan Kompas tentang orasi itu, yang bertajuk 'Menggugat Asal-usul Pulau Sumatera', yang sudah disertai komentar dari pakar geologi lain. Lho kok bukan soal emas?

Potret besar orasi Kepala LIPI itu memang soal asal-usul Pulau Sumatera. Orasinya menyimpulkan, Pulau Sumatera itu, walau dekat ke benua Asia, tidak seluruhnya terbentuk karena adanya pinggiran benua Asia yang terbelah dan menyempal. Melainkan, sebagian memang berasal dari benua Asia, tapi sebagian lagi --di sisi wilayah Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, yang berada di tepian Samudera Indonesia-- berasal dari sempalan benua Australia, seperti halnya India dan pulau-pulau di Laut Banda. Kedua sempalan ini, sekitar 25 juta tahun lalu, bergeser tempat, bertemu, bertabrakan, dan akhirnya membentuk pulau Sumatera.

Hasil tabrakan kedua semmpalan itu membentuk kawasan pegunungan di Sumatera, termasuk pegunungan Bukit Barisan. Sementara sambungan pertemuan keduanya yang tidak mulus, alias rapuh, menciptakan retakan atau Patahan Sumaterta, yang berulangkali menjadi sumber gempa di Sumatera. Jadi, riset yang dilakukan Iskandar amat bermanfaat bagi berbagai upaya penanggulangan bencana akibat gempa. Juga, dari perspektif mineralogi, kata Iskandar, ''Wilayah timur Sumatera mungkin juga menyimpan logam berharga.''

Peta & Citra Satelit

Kantor Bupati Rejang Lebong

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong
Jl. S Sukowati No 52
Kota Curup
Kecamatan Curup Kota - 39119
Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu

Tel: 0732-21503, 21410

Website: www.rejanglebongkab.go.id

Kecamatan di Rejang Lebong

Kabupaten Rejang Lebong lahir lewat UU Darurat No 4 tahun 1956, sebagai bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Ketika Provinsi Bengkulu terbentuk lewat UU No 9 tahun 1967, Rejang Lebong ikut jadi salah satu kabupaten pembentuknya. Lewat UU No 29 tahun 2003, sebagian dari wilayahnya dimekarkan menjadi 2 kabupaten: Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang.

Kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong:
1. Curup Kota
2. Curup Selatan
3. Curup Tengah
4. Curup Timur
5. Curup Utara
6. Bermani Ulu
7. Bermani Ulu Raya
8. Selupu Rejang
9. Sindang Kelingi
10. Sindang Dataran
11. Binduriang
12. Padang Ulak Tanding
13. Sindang Beliti Ulu
14. Sindang Beliti Ilir
15. Kota Padang