Masjid Salman ITB, Ganesha, Bandung

Tidur di lantai ruang panjang di samping mihrab Masjid Salman ITB itu asyik. Dan itu memang 'wajib' dijalani oleh mahasiswa pria yang mengikuti training menjadi 'mentor' agama Islam di lingkungan Karisma ITB. Tapi itu dulu, di tahun 80-an. Sekarang mungkin sudah ada tradisi baru. Training itu terbuka bagi mahasiswa dari perguruan tinggi manapun, tak cuma bagi mahasiswa ITB. Kalau lulus, mereka bisa jadi jadi mentor bagi siswa SMP dan SMA, dan juga mahasiwa, dari mana pun, yang ingin belajar agama berkelompok, setiap Minggu pagi, di halaman rumput Masjid Salman ITB, atau taman umum di depan masjid.

Karisma ITB, alias Keluarga Remaja Islam Salman ITB, merupakan salah satu unit kerja, dan juga yang pertama, di Masjid Salman ITB. Mulai eksis pada 1981, Karisma melakukan kegiatan pembinaan agama Islam bagi kalangan remaja, mulai dari SMP, SMA, dan mahasiswa. Belakangan juga melebar ke bawah ketika Karisma menggelar pula program PAS (Pembinaan anak Salman). Sekarang, program kegiatannya tentu sudah semakin lebih banyak dan lebih beragam lagi. Silakan simak langsung detailnya di website Karisma ITB.

Sekarang pula, seiring makin padatnya Bandung sebagai kota wisata di akhir pekan, bukan cuma remaja dan mahasiswa yang menyerbu Masjid Salman. Banyak bus pariwisata dari berbagai daerah yang menyempatkan diri mampir ke 'obyek wisata rohani' di depan pintu masuk kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. Dan bagi wisatawan lokal Bandung atau Jawa Barat, sudah jamak untuk sekaligus menjadikan Salman sebagai obyek kunjungan wisata, karena lokasinya yang bertetanggaan dengan Kebun Binatang Bandung, yang berada di ujung barat jalan Ganesha. Adapun pun pangkal jalan Ganesha, sebelah timur, adalah Jalan Dago, jalur wisata belanja Kota Bandung.

Masjid Salman ITB diresmikan, dan langsung dipakai sholat Jumat, pada 5 Mei 1972. Sosok luarnya berkesan garang karena banyak menonjolkan keperkasaan beton. Adapun bagian dalamnya berkesann adem ayem karena dinding dan lantainya berlapiskan kayu jati. Meski tak pernah punya kubah, Masjid Salman dari dulu punya menara. Menara ini bahkan sudah lebih dulu selesai pembangunannya dan diresmikan pada 1965. Adapun bangunan masjidnya sendiri berbentuk kotak, ukuran 35 x 35 meter. Lantainya, yang hanya satu lantai, berada sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah dan lapangan rumput. Meski hanya satu lantai, ada lantai mezanin di bagian belakang untuk sholat kaum perempuan.