Batalyon Infanteri 511/Badak Hitam, Kota Blitar

Selasa, 20 November 2012, Tia Fitria, warga Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, tertembak telapak tangannya. Perempuan usia 21 ini pun harus dilarikan ke RSD Mardi Waluyo guna mendapatkan perawatan. Siapa pelaku penembakan? Tak perlu repot mencari pelakunya. Soalnya, keesokan harinya, Komandan Batalyon Infanteri 511 Letkol Inf Rudi Andiono langsung menggelar konferensi pers soal 'insiden peluru nyasar' itu.

Peluru nyasar itu, sang Danyon yakin, berasal dari lapangan tembak di markas Yonif 511 yang memang bertetanggaan dengan Kelurahan Klampok. ''Tidak ada unsur kesengajaan,'' kata Rudi Andiono. Saat kejadian, kebetulan sedang berlangsung latihan menembak yang diikuti para anggota dari Kodim 0808 Kota Blitar. Pihak Kodim pun sudah mendatangi korban, membantu pemberian layanan medis, serta sudah memberikan santunan.

Yonif 511 bernama lengkap Batalyon Infanteri 511 / Dibyatara Yudha. Batalyon yang dibentuk pada 19 September 1945 ini populer dengan sebutan Yonif 511/Badak Hitam. Mulai Juli 2013 lalu, Komandan Yonif 511 dialihkan ke Mayor Infantri Purnomosidi, S.IP. Adapun markasnya berada di Jl. Kesatrian, atau jalan 'terusan Kalimantan', alias lurus dengan Jl. Kalimantan yang jadi kokasi RSD Mardi Waluyo.

Secara keinfanterian, Yonif 511 berada di bawah Brigade Infanteri (Brigif) 6/Wira Yudha yang bermarkas di Kediri. Secara teritorial, dia --sebagaimana Kodim 0808 Kota Blitar-- ikut dibawah kendali Korem 081/Dhirotsaha Jaya yang bermarkas di Madiun. Korem 081 ini tentunya berada di bawah kendali Kodam V/Brawijaya.

Di jagad kesipilan, Yonif 511 terbilang akrab dengan masyarakat. Bersama produsen sepeda Polygon, Yonif 511 pernah menggelar Funbike 2912 untuk umum, dalam rangka memperingati ulang tahun Yoni 511 ke-67. Dan Mei 2013 lalu, lapangan Yonif 511 jadi tuan rumah konser musik Slank, dalam rangkaian konser ulang tahun Slank ke-30.