Pesantren Khusus Yatim As-Syafi'iyah

Update 28 Juli 2014 --- Wajah depan komplek Pondok Pesanren Khusus Yatim As-Syafi'iyah sudah berubah. Ini karena proyek pembangunan masjid berkubah di halaman depan sudah selesai pada pertengaha 2012. Menyertai masjid baru, pagar depan pesantren juga ikut dipercantik.

- - -

Bersama Pesantren Putra dan Pesantren Putri As-Syafi'iyah, Pesantren Khusus Yatim As-Syafi'iyah termasuk 'penghuni awal' Jalan Jatiwaringin pada akhir tahun 70-an. Meski secara resmi 10 Januari 1978 ditetapkan hari lahirnya, rasanya beberapa tahun sebelumnya pun pesantren ini sudah ada. Kehadirannya kurang lebih bersamaan dengan munculnya kampus Universitas Krisnadwipayan yang ada di Jatiwaringin.

Dibangun di atas lahan seluas 3,3 hektar, yang sekarang tak jauh dari pintu tol Jatiwaringin (Pondokgede Barat) pesantren ini diperuntukkan bagi siapa saja. Meksi begitu, saat Timor Timur masih menjadi bagian dari Indonesia, lumayan banyak anak yatim yang berasal dari sana. Mereka ini kebanyakan dititipkan oleh para perwira tinggi TNI yang bertugas atau pernah bertugas di sana. Walhasil wajar kalau dulu sebentar-sebentar selalu ada kunjungan dari para petinggi ABRI (sekarang TNI) ke pesantren ini.

Sebagaimana lembaga pendidikan lain yang berlabel As-Syafi'iyah, termasuk Universitas Islam As-Syafi'iyah yang ada di seberangnya, Pesantren Khusus Yatim As-Syafi'iyah ini pun didirikan oleh almarhum KH Abdullah Syafi'i. Sepeninggal beliau, kepemimpinna 'group As-Syafi'iyah' diteruskan oleh putrinya, Dr Hj Tutty Alawiyah AS, yang pernah menjadi Menteri Sosial dan Mentri Negara perananan wanita. Ibu Tutty --begitu dia biasa dipanggil-- sekarang juga jadi rektor Universitas Islam As-Syafi'iyah.