PT Hutama Karya

Usia PT Hutama Karya beda tipis dengan saudaranya: PT Waskita Karya. Jika Waskita merupakan hasil nasionalisasi perusahaan Belanda pada Januari 1961, maka Hutama Karya merupakan penjelmaan dari 'Hollandsche Beton Maatshappij' yang dinasionalisasi pada Maret 1961.

Karya awal Hutama Karya yang monumental dan tetap eksis sampai sekarang adalah Gedung DPR-MPR -gedung yang berbatok hijau-- dan Tugu Pancoran. Keduanya dibuat semasa kepemimpinan Prof DR Ir Sutami, tokoh yang kemudian jadi menteri PU, dan yang namanya juga diabadikan sebagai nama bendungan di Malang.

Di era maraknya jalan tol dan jembatan layang, Hutama Karya kembali membuat catatan sejarah dengan menciptakan dan mematenkan Sosrobahu, sitem tiang jembatan layang yang bisa diputar seusai pembuatan. Teknologi ini merupakan karya almarhum Dr Ir Tjokorda Raka Sukawati.

Ketika tol Cipularang dibuat pun, Hutama Karya berhasil menunjukkan kepiawaiannya dengan membuat jembatan Cipada, Jembatan tol amat panjang ini menghubungkan dua bukit yang dilintasi jalan tol Cipularang.

Dekade terakhir, di era demam jembatan gantung, Hutama Karya juga berhasil keluar sebagai jagonya. Perusahaan ini berhasil menciptakan dan mematenkan sistem pemasangan kabel jembatan gantung, lantai jembatan gantung, dan berbagai peralatan jembatan gantung lainnya. Sistem ini diterapkan untuk membantun jembatan Kartegara, jembat gantung terpanjang di Indonesia yang menghubungkan kota Tenggarong dengan kota Samarinda. Jembatan sepanjang 710 meter ini, 270 meter di antaranya pakai sistem gantung.