Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat

Kabupaten Mamuju selama ini dikenal sebagai penghasil kakao. Belakangan, kabupaten ini juga menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit. Juga, Mamuju sejak November 2010 sudah mulai mengekspor 2.000 ton bijih mangan ke China. Tambang mangan ini digarap PT Mandiri Mangan Corporation .

Adapun bisnis kelapa sawit di Kabupaten Mamuju didominasi oleh tiga perusahaan: PT Manakarra Unggul Lestari beroperasi di kecamatan Budong-Budong, Tobadak, dan Topoyo; PT Tunas Fajar Perkasa di Kecamatan Tommo, dan PT Surya Raya Lestari II di Kecamatan Korossa.

Ketiga perusahaan tersebut menyumbang hampir seluruh produksi sawit yang ada di Kabupaten Mamuju, dengan total produksi sekitar 103,089 ton per tahun. Produksi sawit selebihnya adalah tanaman sawit hasil perkebunan rakyat. Total produksi sawit di Kabupaten Mamuju mencapai 105,790 ton per tahun.

Kabupaten Mamuju sudah terbentuk lama, sejak 1959, sebagai bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan. Ketika Provinsi Sulawesi Barat dibentuk pada 2004, Kabupaten Mamuju pun beralih masuk wilayah Sulbar, dan menjadi kabupaten dengan wilayah terluas. Ibukota kabupaten ini, Mamuju, juga menjadi ibukota provinsi.

Berseberangan dengan Balikpapan, Kalimantan Timur, setiap hari ada pesawat yang terbang dari dan ke Mamuju. Pesawat rute Makassar-Mamuju- Balikpapan itu menggunakan Bandara Tampa Padang, yang berada di kecamatan Kalukku, sekitar 35 kilometer di tenggara kota Mamuju. Selain pesawat, Balikpapan-Mamuju juga terhubungkan oleh kapal ferry.

1. Tapalang
   
2. Tapalang Barat
   
3. Simboro
   
4. Mamuju
   
5. Kalukku
   
6. Bonehau
   
7. Kalumpang
   
8. Papalang
   
9. Sampaga
   
10. Pangale
    
11. Tommo
    
12. Budong Budong
    
13. Tobadak
    
14. Topoyo
    
15. Karossa
    
16. Bala-Balakang