Mahkota Hotel, Kabupaten Lamongan

H Usman Dimyati, pada 1985, mewakafkan tanah 20 x 30 meter kepada Muhammadiyah Cabang Lamongan, untuk pembangunan Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al-Mizan. Siapa beliau? Ia tak tak lain adalah pemilik Mahkota Hotel. Bukan cuma satu hotel, saat ini ada 3 Mahkota Hotel di Kabupaten Lamongan. Yang dikenal sebagai Mahkota Hotel adalah Mahkota Hotel 1, hotel kelas melati yang berada dekat Kantor Bupati Lamongan. Begitu juga dengan Mahkota Hotel 3, alias Grand Mahkota Hotel, yang berstatus hotel bintang 3, yang jadi tetangga dekat Mahkota Hotel 1 di Jalan Sunan Dradjat.

Adapun Mahkota Hotel 2, yang juga berstatus hotel melati, lokasinya jauh di sebelah utara, di Jalan Lamongrejo. Sebelum menjadi hotel, hingga 1989, bangunannya masih difungsikan sebagai asrama putri Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al-Mizan. Setelah pesantren diperluas, barulah para anak asuh putri ini bergabung dengan anak asuh putra di area pesantren yang berada di Jalan Sudirman, di sebelah barat Mahkota Hotel 2.

Penampakan Mahkota Hotel 1 seperti yang terlihat di atas merupakan wajah barunya. Sosok lama hotel yang punya 27 kamar ini saat masih jadul bisa disimak di Panoramio. Biaya menyulap wajah lama menjadi baru, yang berlangsung pada April hingga September 1995, mencapai belasan atau mungkin puluhan miliar rupiah. Setidaknya begitu yang dilaporkan 2 kontraktor asal Jakarta yang ikut mengerjakannya kepada LPJK (Lembang Pengembangan Jasa Konstruksi). PT Padimun Golden, misalnya, melaksanakan pekerjaan pemancangan dengan biaya Rp 5,6 miliar. PT Promatcon Tepatguna menerima pembayaran Rp 12,6 miliar untuk pemasangan insulasi dan instalasi sistem pemadam kebakaran (fire hydrant). Dua pekerjaan konstruksi ini bisa dipastikan baru sebagian kecil dari total proyek.