Purnama Mulia Hotel, Kabupaten Kuningan

Di Jakarta ada Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok. Di Kabupaten Kuningan ada Acep Purnama, pria berdarah Tionghoa yang menjadi bupati sejak 2016. Kakak-beradik? Tentu bukan. Hanya sekedar kesamaan nama belakang semata. Sebelum menjadi orang nomor satu di Kabupaten Kuningan, Acep Purnama dikenal sebagai pemilik hotel non-bintang yang satu ini: Purnama Mulia Hotel. Hadir sejak 2001, aula atau ballroom hotel ini sampai sekarang terbilang laris sebagai tempat menggelar pelbagai kegiatan rapat dan acara pemerintahan, termasuk acara-acara yang dihadiri Bupati Acep Purnama.

Hotel Purnama Mulia hadir dengan 50 kamar, yang terdiri dari beberapa tipe: Family Room, Standar Studio, Deluxe Room, dan Standar Room. Semua kamar punya view ke luar: ke taman hotel atau panorama pegunungan di Kuningan. Di masa awal, 2004, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan (sekarang Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata) mencatat kamar-kamar di Hotel Purnama Mulia dihadirkan dengan tipe yang berbeda: 4 Family Room, 16 VIP Room, 3 Standar Room I, 3 Standard Room II, dan 24 Standard Room III. Fasilitas hotel yang berulang tahun ke-16 pada September 2017 lalu ini antara lain kolam renang dan aula (ballroom) berkapasitas 250 orang.

Aula atau ballroom Purnama Mulia Hotel, atau yang kadang disebut juga ruang serba guna, ramai dipakai sebagai tempat gelaran kegiatan pemerintahan. Januari 2018 lalu, misalnya, Bupati Acep Purnama menggelar serah-terima kadedeuh kepada puluhan mantan kepala desa, atau ahli warisnya. Untuk hajatan lebih besar, seluruh area hotel ini juga bisa dijadikan tempat gelaran akbar. September 2017 lalu, misalnya, ribuan anggota Nmax Rider Kuningan memperingati hari jadinya yang pertama dengan memanfaatkan seluruh area hotel. Di klub motori ini, Bupati Acep Purnama kebetulan berstatus sebagai pembina.

Partai politik juga biasa mendayagunakan aula Purnama Mulia Hotel. Pada 19 Januari 2018, misalnya, puluhan kader militan PPP Kuningan menggelar deklarasi dukungan bagi pasangan Acep-Ridho sebagai calon bupati dan wakil bupati Kuningan pada pilkada serentak Juni 2018. Acep pada nama pasangan itu bermakna Acep Purnama? Betul. Lengkapnya Acep Purnama dan Ridho Suganda. Sosok yang terakhir tak lain putra mantan bupati Kuningan Aang Hamid Suganda, yang memimpin Kabupaten Kuningan 2 periode: 2003-2008, 2008-2013. Juga, ia putra Utje Choeriah Hamid Suganda, istri Aang Hamid Suganda, yang jadi bupati periode 2013-2018, bersama Acep Purnama.

Acep Purnama, pria Muslim kelahiran Kuningan, 2 Juni 1959, semula memang berstatus wakil bupati. Karena Utje Choeriah Hamid Suganda meninggal dunia pada 7 April 2016, Acep kemudian dilantik menjadi bupati pada 14 Juni 2016, dan meneruskan sisa masa jabatan hingga 2018. Sekarang Acep Purnama sudah meninggalkan pendopo Kuningan, alias cuti hingga Juni mendatang, guna memenangkan dirinya dan Ridho Suganda sebagai pemimpin Kabupaten Kuningan periode mendatang.