Graha Mustika Cileungsi, Kelapanunggal, Kabupaten Bogor

Mister A membeli rumah BTN dengan harga murah di Graha Mustika Cileungsi. Istri Mister A gembira bukan kepalang. Di akhir pekan, ketika hendak berangkat menengok rumah barunya itu, sang istri mengingatkan Mister A agar tak lupa membawa kunci rumah barunya. 'Kan enggak lucu kalau sudah jauh-jauh ke Cileungsi sana lalu tidak bisa masuk ke rumah karena tak ada kuncinya, pikirnya. Mendengar wanti-wanti itu Mister A hanya tersenyum. Ia belum bilang kalau rumah yang dibelinya itu sudah tak berpintu, tak berjendela, dinding sudah mengelupas, genteng pun sudah ambruk.

Cerita di atas adalah bagian dari canda --sekaligus kisah perjuangan-- warga perumahan Graha Mustika Cileungsi. Perumahan ini memang sudah ada sejak sebelum krismon di penghujung 1990-an. Sudah ratusan rumah dibangun di sana. Sebagian kecil sudah dihuni. Sayang, krismon menerpa, kredit pun banyak yang macet. Walhasil, perumahan sederhana ini jadi makin sepi penghuni. Ratusan rumah yang ada --yang entah apa sebabnya--menjadi hitam legam, atau abu-abu gelap, dinding dan atapnya.

Kalau mau cari rumah murah seperti itu, datang saja sekarang. Masih ada kok. Sebagian milik peorangan, sebagian sudah berlabel 'di bawah pengawasan BTN'. Tapi kalau dana berlebih, tak ada salahnya membeli rumah yang benar-benar baru. Rumah yang hitam legam itu hanya mengisi sekitar separoh area Graha Mustika Cileungsi, di area belakang. Beberapa tahun yang lalu developernya sudah bangkit lagi. Rumah-rumah yang baru pun lantas dibangun, mengisi area di bagian depan, dekat ke gerbang masuk. Di samping dan depan gerbang kini sudah ada Alfamart dan Indomaret.

Meski namanya menyebut kata Cileungsi, perumahan ini sekarang tidak lagi berada di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Sejak Cileungsi dimekarkan beberapa tahun silam, perumahan ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Kelapanunggal.