Alfamidi - The Market Cileungsi, Kabupaten Bogor

The Market Cileungsi, kompleks ruko yang centil dan unik berkat tampilan warna-warni-nya, kini tinggal kenangan. Dindingnya sudah dilabur warna putih, plus ditempeli logo besar Alfamidi. Tak diketahui siapa yang memutihkannya: Alfamidi atau sang empunya ruko. Juga tak jelas kapan tukar warna itu terjadi, dan kapan Alfamidi hadir di kompleks ruko yang saban malam Minggu dikenal sebagai tempat 'kopi darat' para 'beat-kers' alias anggota Honda Beat Club Bogor Timur itu. Yang juga tak diketahui, apakah gerai ini salah satu dari hanya 20 gerai Alfamidi milik mitra waralaba, dari total 1.023 Alfamidi yang ada.

Alfamidi, yang oleh pemiliknya --PT Midi Utama Indonesia Tbk-- juga disebut sebagai minimarket--, nasibnya memang tidak seperti kakak kandungnya: minimarket Alfamart, yang punya amat banyak mitra waralaba. Per Desember 2015, total outlet Alfamart sebanyak 11.115 gerai: 7.963 milik sendiri dan 3.152 milik mitra waralaba. Alfamart, seperti diketahui, dimiliki dan dikelola oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Perusahaan yang terakhir ini, sejak Desember 2014, seperti bisa dibaca di laporan tahunan 2015 masing-masing perusahaan publik itu, menjadi pemilik mayoritas PT Midi Utama Indonesia Tbk: 86,72 persen.

Alfamidi di The Market Cileungsi tidak diketahui kapan hadirnya. Yang jelas, dulu sosok The Market Cileungsi, yang berada di samping restoran Sunda 'Nyi Iteung', lebih seksi dari yang sekarang. Google Street View sempat memotrek sosok lamanya pada Oktober 2013, saat ruko yang sekarang ditempati Alfamidi masih dihuni restoran 'Nyak Babe' (lihat foto bawah), dan areanya sudah mulai dipangkas pagar halamannya. Indoplaces punya tampilannya di tahun 2011, saat The Market Cileungsi masih fresh dan komplit. Resto Nyak Babe sendiri sekarang tak diketahui hilang ke mana atau pindah kemana. Yang juga hilang dari sana, dari seberang jalan tepatnya, adalah Kantor Kecamatan Cileungsi, yang kini pindah ke perumahan Metland Transyogi.

Yang juga diketahui hilang, kalau kembali bicara Alfamidi secara keseluruhan, adalah 'Alfaexpress'. Mulai Maret 2015, PT Midi Utama Indonesia Tbk memutuskan untuk menutup semua gerai Alfaexpress, minimarket yang dulu kerap disebut Alfamart versi mini. Tak diketahui apakah Alfaexpress yang ditutup itu benar-benar ditutup 100 persen, ataukah dikonversi menjadi Alfamidi yang ukurannya lebih besar dari minimarket normal (200-300 meter persegi), ataukah disulap menjadi Lawson: gerai convenience store (minimarket yang menyajikan fastfood). Lawson merupakan gerai ritel berdarah Jepang yang lisensinya dipegang PT Midi Utama Indonesia Tbk sejak 2011. Dulu, kata laporan tahunan Alfamidi 2015, Lawson dihadirkan untuk mengupgrade konsep Alfaexpress. Saat ini sudah ada 38 gerai Lawson.

Alfaexpress hilang, mulai Juni 2015 hadir 'Alfasupermarket', yang namanya, seperti halnya Alfamidi, menggabungkan dua kata menjadi satu. Sesuai namanya, gerai ini sama dengan supermarket seperti pada umumnya, yang punya luas area belanja di atas 500 meter persegi. Alfasupermarket pertama dihadirkan di perumahan Citra Raya, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Hingga laporan tahunan Alfamidi 2015 dibuat, baru ada 2 Alfasupermarket dan statusnya masih pilot project. Supermarket kedua ada di mana? Tak tahu. Tapi yang pasti, tahun 2016 ini PT Midi Utama Indonesia Tbk akan mendayagunakan belanja modal Rp 900 miliar untuk menghadirkan 5 Alfasupermarket baru dan 250 Alfamidi baru. Lawson takkan ditambah.