Masjid Agung Nurul Taqwa, Kecamatan Jonggol, Bogor

Masjid Nurul Taqwa akan menjadi masjid raya. Setiap kecamatan juga akan punya masjid raya. Begitu kata Bupati Bogor Rachmat Yasin di hadapan 2.300 jamaah yang memadati Masjid Nurul Taqwa, saat menggelar zikir bersama ulama se-Kabupaten Bogor, November 2012. Janji serupa dikumandangkan lagi oleh Nurhayatin, yang sekarang jadi wakil bupati mendampingi Rachmat Yasin, saat kampanye Pemilihan Bupati Bogor, Agustus 2013. Akankah janji itu menjelma setelah sang bupati, yang juga ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan Jawa Barat, mendekam di sel KPK? Akankah sang wakil bupati mewujudkannya?

Kenaikan status Masjid Nurul Taqwa, menjadi masjid raya, sesuai janji Rachmat Yasin, mestinya berlangsung tahun 2013 lalu, di periode pertama kepemimpinnnya sebagai Bupati Bogor. Sayangnya, meski sekarang satu-dua orang sudah mulai menyebutnya begitu, tak ada kabar resmi tentang hal itu. Wakil Bupati Nurhayatin yang menjadi pendamping Rachmat Yasin di periode kebupatiannya yang kedua pun, juga belum terdengar me-raya-kan masjid-masjid yang ada di berbagai kecamatan di Kabupaten Bogor.

Menjadi raya atau tidak, Masjid Nurul Taqwa tetaplah masjid besar di Jonggol. Berlokasi di belakang Kantor Camat Jonggol dan Polsek Jonggol, masjid ini lazim pula disebut Masjid Agung Nurul Taqwa. Salah seorang tokoh yang suka menyematkan statusnya sebagai mantan ketua DKM Masjid Agung Nurul Taqwa (2002-2008) adalah Muliadi: anggota Komisi VII DPR-RI dari Partai Gerindra. Ia masuk ke DPR berkat pergantian antar waktu (PAW) pada Oktober 2012. Sebelum jadi wakil rakyat, dia dikenal sebagai COO PT Cipaganti Citra Graha (sekarang PT Cipaganti Citra Graha Tbk, per Juni 2013) dan mantan Dirut PT Zebra Taksi Nusantara Tbk.