Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat

Berada di tepian Samudera Indonesia, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) baru saja meresmikan beroperasinya bandara impian masyarakat Pasbar: Bandara Laban. Peresmian itu ditandai dengan mendaratnya pesawat Cessna Grand Caravan 208-B milik Susi Air, setelah terbang 30 menit dari Bandara Internasional Minangkabau, Padang.

Bupati Pasbar H Baharuddin R dan CEO Susi Air Susi Puji Astuti menjadi penumpang pertama dalam penerbangan perdana dan uji coba itu. Bandara baru ini berada di Laban Kapar, Jorong Padanghalaban, Kenagarian Kapar, Kecamatan Luhak Nan Duo. Lokasi 7 kilometer dari Simpang Empat, ke arah Sasak. Bandara Laban yang berstatus bandara perintis itu tidak seratus persen baru. Bandara itu hingga 12 tahun silam merupakan milik dan dipakai oleh salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di sana.

Perusahaan sawit mana yang punya bandara itu, entahlah. Yang pasti, Pasaman Barat memang merupakan kabupaten full kelapa sawit. Setiap kecamatan punya kebun kelapa sawit. Beberapa perusahaan yang berkiprah di sana antara lain: PT Perkebunan Nusantara VI, PT Pasaman Marama Sejahtera, PT Agrowiratama, PT Bakrie Pasaman Plantation, PT Gersindo Minang Plantation, PT Andalas Agro Industri, PT Sari Buah Sawit, PT Sawita Pasaman Jaya, PT Inkud Agritama, dan PT Bintara Tani Nusantara.

Kabupaten Pasaman Barat sendiri tergolong kabupaten muda. 7 Januari 2012 lalu, Pasaman Barat baru saja memperingati sewindu kelahirannya. Ia merupakan pemekaran dari Kabupaten Pasaman, berdasar UU No. 38 tahun 2003 (bersama Kabupaten Dhamasraya dan Kabupaten Solok Selatan) dan 'resmi beroperasi' pada Januari 2004. Yang ditetapkan sebagai ibukota adalah Simpang Empat. Nama ini, sejak November 2011, secara resmi dikembalikan ke bahasa aslinya: Simpang Ampek.

1. Pasaman


2. Kinali


3. Luhak Nan Duo


4. Sasak Ranah Pasisie


5. Gunung Tuleh


6. Sungai Aur


7. Lembah Melintang


8. Ranah Batahan


9. Sungai Beremas


10. Talamau


11. Koto Balingka