//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Pemerintah Kabupaten Bantaeng

Senin, 17 Maret 2014 04:28:19
photo: ambae / panoramio

Ingin Jokowi jadi presiden? Atau ingin tokoh alternatif lain yang mirip-mirip Jokowi? Ada 'stock'-nya. Orangnya tak lain adalah Nurdin Abdullah, tokoh yang sekarang menjadi Bupati Banteng, Sulawesi Selatan. Profesor Ilmu Kehutanan Universitas Hasanuddin ini mulai 2013 lalu menempati jabatan bupatinya untuk periode yang kedua. Oleh Detik, ia disebut mirip Jokowi karena sukses menyabet 83 persen suara pada pilkada Bantaeng tahun lalu. Saat pilkada untuk menjadi bupati periode pertama, 2009, guru besar yang tak ikut partai manapun itu menang berkat perolehan suara 46 persen. Adapun Jokowi, sebelum hijrah ke Jakarta, menjadi walikota Solo berkat perolehan suara 90 persen.

Februari lalu, Komunike Bersama Peduli Indonesia (KBPI), sebuah forum yang beranggotakan sejumlah profesor dan konglomerat yang juga pakar CSIS Jusuf Wanandi, mengajukan daftar 19 tokoh alternatif yang layak jadi presiden. Nurdin Abdullah masuk dalam daftar. Jokowi tidak. Lho? Jokowi bukan tokoh alternatif lagi, kata KBPI. Jokowi sudah masuk kategori 'mainstream'. Selain Nurdin, pejabat publik yang ikut dijadikan alternatif adalah Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya), Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Suyoto (Bupati Bojonegoro), dan Rustriningsih (mantan Wagub Jateng).

Pekan lalu, Nurdin dan dua tokoh alternatif lainnya, Bupati Bojonegoro Suyoto dan Walikota Bandung Ridwan Kamil, tampil di program Mata Najwa di Metro TV. Warga Bantaeng pun, layaknya nonton sepakbola, menggelar acara nonton bareng di Pantai Seruni. Sepekan sebelumnya, Najwa Shihab, sang host, sudah telebih dahulu dijamu sarapan pagi oleh Nurdin di Bantaeng. Najwa datang ke sana dalam rangka menjadi moderator bedah buku 'BPJS: Jalan Panjang Mewujudkan Sistem Jaminan Sosial Nasional', karya Dr Achmad Nizar Shihab, anggota Komisi IX DPR-RI. Dalam talkshow di Metro TV, keduanya antara lain bicara soal kesuksesan Nurdin menata kota Bantaeng yang berada di tepi pantai itu menjadi kota yang bebas banjir.

Sebelum menjadi bupati, selain menjadi dosen dan guru besar, Nurdin Abdullah dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Jepang. Maklum, gelar S2 (1991) dan S3-nya (1994) memang didapat dari Universitas Kyushu, Jepang. Selama di Jepang, pria kelahiran Parepare ini juga pernah menjadi presiden direktur Global Seafood Japan dan direktur Kyushu Medical Co Ltd. Ketika kembali di Indonesia, ia terjun ke bisnis lewat PT Maruki Internasional Indonesia dan Hakata Tour & Travel. Semua bisnis itu --dan pekerjaan dosennya-- tentu sudah ditinggalkannya semenjak jadi bupati. Meski begitu, perusahaannya tetap berjalan. PT Maruki, misalnya, pada 2012 punya omzet penjualan sebesar 8 juta dolar AS. Perusahaan ini merupakan eksportir produk 'butsudan' atau produk perlengkapan upacara kuil dan kegiatan budaya Jepang lainnya.

Ketika menjadi bupati, seperti terungkap dalam obrolan dengan Najwa, Nurdin Abdullah juga pernah 'memulung' mobil ambulan dari Jepang. Ceritanya, pada suatu hari ia sidak ke RSUD Prof Anwar Makkatutu. Ternyata, kondisinya memprihatinkan. Ia pun lantas mengontak kawan-kawan lamanya di Jepang dan akhirnya mendapat dua mobil ambulan plus satu mobil pemadam kebakaran. Bantuan mobil itu dan biaya pengirimannya sampai ke Bantaeng sepenuhnya ditanggung oleh rekan-rekannya di Jepang.

Peta & Citra Satelit

Kantor Bupati Bantaeng

Pemerintah Kabupaten Bantaeng
Jl. Andi Mannappiang No. 70
Bantaeng
Kabupaten Bantaeng - 92451
Sulawesi Selatan

Tel: 0413-21101
Fax: 0413-21096


Website : www.bantaengkab.go.id