Pemerintah Kabupaten Jayawijaya

Kabupaten Jayawijaya identik dengan Lembah Baliem, atau sebutan yang benar: Lembah Balim. Setidaknya karena ibukota, Wamena, berada di Lembah Balim. Kawasan Lembah Baliem, yang merupakan pemukiman Suku Dani, pertama dikenal dunia luar ketika tim ekspedisi dari American Museum of Natural History terbang melintas dan melihat dataran hijau yang luas, pada 13 Juni 1938.

Setelah beberapa tim ekspedisi lain juga datang, akhirnya pada 20 April 1954, missionaris asal AS pun datang jugak ke Lembah Balim. Setelah mendirikan stasiun misionaris di Hitima, mereka lantas membangun landasan pesawat terbang yang kelak menjadi Bandara Wamena.

Jauh setelah Indonesia merdeka, pada 1958, barulah Belanda masuk ke Lembah Balim dan mendirikan pos dekat Bandara Wamena. Tapi kehadiran Belanda tidak lama karena beberapa tahun kemudian Belanda secara resmi menyerahkan Irian Jaya kepada Indonesia. Dan akhirnya kawasan ini menjadi kabupaten, berbarengan dengan pembentukan Provinsi Irian Barat, berdasar UU No. 12 tahun 1969.

Pada 2002, Kabupaten Jayawijaya dimekarkan dan menghasilkan 3 kabupaten baru: Tolikara, Pegunungan Bintang, dan Yahukimo. Pada 2008 dimekarkan lagi dan terbentuklah 4 kabupaten baru: Mamberamo Tengah, Yalimo, Lany Jaya, dan Yahukimo.

1. Wamena
   
2. Kurulu
   
3. Asologaima
   
4. Hubikosi
   
5. Asolokobal
   
6. Musatfak
   
7. Walelagama
   
8. Wollo
   
9. Yalengga
   
10. Pelebaga
    
11. Bolakme
    
12. Trikora
    
13. Napua
    
14. Wouma
    
15. Walaik
    
16. Hubikia
    
17. Ibele
    
18. Tailarek
    
19. Itlay Hisage
    
20. Siepkosi
    
21. Usilimo
    
22. Wita Waya
    
23. Libarek
    
24. Wadlangku
    
25. Pisugi
    
26. Koragi
    
27. Tagime
    
28. Tagineri
    
29. Molagalome
    
30. Silo Karno Doga
    
31. Pyramid
    
32. Muliama
    
33. Bugi
    
34. Bipiri
    
35. Welesi
    
36. Asotipo
    
37. Maima
    
38. Wesaput
    
39. Wame
    
40. Pupugobaamena