Tolikara

  • Kapolda Sarankan Gubernur Papua Peduli Kasus Tolikara

    Selasa, 21 Juli 2015 19:09:12
    1296 klik
    Tabloid Jubi -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Yotje Mende menyarankan Gubernur Lukas Enembe untuk lebih peduli dalam konflik sosial yang terjadi di Karubaga, Kabupaten Tolikara, pada Jumat (17/7) pagi. ''Saya sarankan kepada Gubernur untuk peran aktifnya, termasuk juga dengan tokoh adat dan masyarakat setempat,'' kata Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende di Kota Jayapura, Papua, Selasa (21/7/2015). ''Jangan hanya bola panas ini diserahkan kepada kepolisian. Kami (polisi) akan aktif dengan penegakan hukumnya dan Gubernur dengan penanganan kemanusiaannya, sebab banyak juga saudara kita menjadi korban dalam kejadian ini. Termasuk pada penanganan rekonsialisi dan rekonstruksi,'' katanya.
  • 139 Pengungsi Akan Dipindahkan ke Kantor Lama Bupati Tolikara

    Selasa, 21 Juli 2015 11:17:43
    1047 klik
    Berita Satu -- Pemerintah Kabupaten Tolikara Papua telah mengambil langkah penyelesaian bagi warga yang kios serta rumahnya terbakar akibat peristiwa di Tolikara pada Jumat (17/7) lalu. Menurut Bupati Tolikara, Usman Wanimbo, pihaknya menyiapkan kantor bupati yang lama sebagai tempat penampungan warga. Pascainsiden, warga yang kiosnya serta rumahnya ludes dilalap api untuk sementara tinggal di markas Koramil Tolikara. Jumlah pengungsi yang tercatat sekitar 139 orang. Beberapa di antaranya merupakan penduduk asli Tolikara yang bekerja di pemda.
  • Ini Dalang Kerusuhan di Tolikara Papua Versi Kapolri

    Selasa, 21 Juli 2015 05:23:01
    1310 klik
    Kompas -- Kepolisian kini memburu dalang kerusuhan di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, yang terjadi tepat pada perayaan Idul Fitri, Jumat pekan lalu. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, hingga kemarin, penyelidikan untuk mencari pelaku dan provokator kerusuhan itu masih berlangsung dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Bentrokan terjadi pada Jumat pagi lalu, ketika puluhan orang yang diduga anggota jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) memprotes penyelenggaraan salat Id di lapangan Markas Komando Rayon Militer (Makoramil) 1702-11, Karubaga. Mereka berdalih telah memberitahukan agar kegiatan ibadah Lebaran tak dilaksanakan di daerah tersebut karena berbarengan dengan acara seminar dan kebaktian kebangunan rohani (KKR) pemuda GIDI.
  • NU Bantu Masyarakat Muslim di Tolikara

    Senin, 20 Juli 2015 13:09:36
    1356 klik
    Tabloid Jubi -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengatakan telah meminta para kader NU di Kabupaten Tolikara, Papua, untuk membantu umat Islam di daerah itu. ''Bantuan tersebut bertujuan untuk memulihkan perasaan masyarakat muslim setempat, terutama dari trauma dan takut, serta membantu dalam proses pemulihan situasi dan kondisi,'' kata Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf di Jakarta, Senin (20/7/2015) pagi. Pihaknya tidak akan mengerahkan simpatisan ke lokasi insiden kekerasan massa yang terjadi di Kabupaten Tolikara itu. ''Kami tidak menggerakkan orang untuk ke sana karena di Tolikara sudah ada kader NU yang berasal dari pondok pesantren di Tolikara,'' katanya.
  • Sebelum Insiden, MUI Sudah Ingatkan Kapolres Tolikara

    Minggu, 19 Juli 2015 21:00:31
    1156 klik
    Tempo -- Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sorong Ahmad Anderson Meage mengatakan umat islam di Tolikara telah mewaspadai surat yang diedarkan oleh kelompok Gereja Injil di Indonesia. Bahkan, mereka telah menghadap Kepala Kepolisian Resor Tolikara dan Bupati Tolikara. ''Tapi, mereka menjamin pada hari raya akan aman dan tak perlu memilkirkan edaran tersebut,'' ujar Anderson ketika dihubungi Tempo, Ahad, 19 Juli 2015. Kelompok GIDI, kata Anderson, memang kerap berbuat seenaknya di tanah Tolikara. Menurut Anderson, tak hanya umat Islam yang dilarang beribadah, umat kristen yang tidak sealiran dengan GIDI-pun diperlakukan serupa. ''Makanya kami semua menuntut kelompok itu dibubarkan,'' ujar Anderson.
  • Agar Tolikara Tak Berulang, Sejumlah Pendeta Temui KH Hasyim Muzadi di Malang

    Sabtu, 18 Juli 2015 18:08:15
    10799 klik
    Tempo -- Sejumlah tokoh umat kristiani di Jawa Timur menemui pengasuh pesantren Al Hikam, KH Hasyim Muzadi, Sabtu 18 Juli 2015. Pertemuan berlangsung tertutup di kediaman Hasyim di Jalan Cengger Ayam, Kota Malang. Mereka bertemu untuk mencari solusi agar kekerasan dan kerusuhan di Tolikara, Papua tak menyebar ke daerah lain. ''Pertemuan ini penting untuk mencegah konflik meluas,'' kata Ketua Umum Majelis Umat Kristen Jawa Timur, Stefanus Hadi Prayitno, usai pertemuan tersebut. Kekerasan di Papua, katanya, mencederai kerukunan yang selama ini sudah terjalin antar umat beragama. Pertemuan itu sendiri menghasilkan empat butir kesepakatan yang ditandatangani sepuluh perwakilan umat Kristen Jawa Timur dan Hasyim Muzadi. Kesepakatan itu, diantaranya: menuntut agar kasus kekerasan di Tolikara diusut tuntas, dan mengecam segala bentuk kekerasan atas nama agama. Kesepakatan itu kemudian diserahkan pada Hasyim Muzadi selaku anggota Dewan Pertimbangan Presiden agar diteruskan ke Presiden Joko Widodo.
  • Tragedi Tolikara, 38 Rumah dan 63 Kios Terbakar, 153 Jiwa Mengungsi

    Sabtu, 18 Juli 2015 18:00:54
    1189 klik
    Republika -- Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Fransen G Siahaan dan Kapolda Papua Irjen Yotje Mende meninjau lokasi kebakaran kios dan mushala di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara usai rapat mediasi di kediaman bupati, Sabtu (18/7) sore. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Teguh PR, mengatakan rombongan meninjau lokasi kejadian dan mencatat 38 rumah dan 63 kios terbakar serta 153 jiwa mengungsi. ''Yang menjadi korban bukan hanya Muslim saja, tetapi umat Nasrani maupun masyarakat asli Papua juga menjadi korban,'' katanya di Kota Jayapura.
  • KontraS soal Tolikara: Melarang Salat Id Itu Melanggar HAM

    Sabtu, 18 Juli 2015 17:11:42
    1169 klik
    Tempo -- Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyayangkan lambatnya reaksi aparat penegak hukum dalam menyikapi beredarnya surat larangan beribadah di Kabupaten Tolikara, Papua. Surat larangan merayakan Idul Fitri di Tolikara yang diedarkan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) pada 11 Juli 2015 --hampir sepekan sebelum Lebaran-- dikabarkan menjadi awal mula bentrok berdarah di sana. ''Kami menyayangkan pihak kepolisian yang membiarkan peristiwa (peredaran surat larangan--) tersebut terjadi,'' kata Koordinator KontraS Haris Azhar dalam rilisnya, Sabtu, 18 Juli 2015. Pembubaran sebuah kegiatan ibadah, kata Haris, nyata-nyata merupakan bentuk pelanggaran HAM sebab hak untuk beribadah melekat pada setiap warga beragama.
  • Komnas HAM: Polisi Keliru Tangani Rusuh Tolikara

    Sabtu, 18 Juli 2015 16:34:36
    1228 klik
    Tempo -- Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai menyesalkan sikap Kepolisian Daerah Papua dalam menangani kerusuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Jumat, 17 Juli 2015. Tindakan polisi menembaki massa yang rusuh, dinilainya membuat bentrokan meluas. ''Kenapa aparat langsung melakukan penembakan ketika menghadapi protes warga? Ini kejahatan negara,'' kata Pigai saat dihubungi Tempo, Sabtu, 18 Juli 2015. Seperti diberitakan sebelumnya, jemaat Gereja Injil di Indonesia (GIDI) Tolikara terlibat bentrok dengan kepolisian dan warga setempat yang tengah melaksanakan salat Idul Fitri, pada Jumat, 17 Juli 2015.
  • Rusuh Tolikara, Begini Status GIDI di Indonesia

    Sabtu, 18 Juli 2015 14:12:41
    1194 klik
    Tempo -- Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama, Odhita Hutabarat, mengatakan status Gereja Injili di Indonesia (GIDI) sudah resmi tercatat di kementeriannya. Dia mengatakan, Sinode GIDI tercatat sejak 25 Februari 1989, dengan nomor urut 43. ''Gereja ini sudah resmi dan diakui di Indonesia dengan nomor kop surat pendaftaran E/Ket/385-1745/76. Daftar Ulang: F/Ket/43-642/89,'' kata Odhita dalam konferensi pers terkait bentrok Tolikara, di kantor Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Sabtu, 18 Juli 2015.

Places di Tolikara

Pemerintah Kabupaten Tolikara

Selasa, 21 Juli 2015 17:20:06
Juli 2015 banyak api di Tolikara, Papua. Pada 9 Juli, rumah warga di Kampung Yelok, Distrik Panaga, dibakar massa. Dua hari sebelum lebaran, 15 Juli, giliran Kampung Panaga, juga di Distrik Panaga, yang jadi sasaran: 100 rumah dan 1 puskesmas dibakar...

Kirim kargo ke Ambon?
Percayakan saja kepada Sewukuto. Cepat, Aman, Terjangkau.

Jadwal Kapal Laut
Jadwal kapal laut lintas nusantara