Kantor Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang

Kecamatan Panimbang bertetanggaan dengan Kecamatan Labuan, di Kabupaten Pandeglang, Banten. Kawasan pesisir keduanya sama-sama dihantam tsunami Selat Sunda. Kantor Kecamatan Panimbang berada hanya 200 meter dari garis pantai. Kantor Kecamatan Labuan sekitar 1,5 kilometer dari tepi pantai. Mana yang dikunjungi Presiden Jokowi saat meninjau lokasi bencana tsunami? Jokowi ternyata memilih kantor camat yang jauh dari pantai. Kok begitu? Entah. Yang pasti, yang didatangi Jokowi bukan kantornya Pak Camat. Ia mendatangi Posko BNPB yang kebetulan berada di Kantor Camat Labuan. Plus Jokowi menyambangi pula korban tsunami yang sedang dirawat di Puskesmas Labuan, yang berlokasi di seberang Kantor Camat Labuan.

Mengapa Badan Nasional Penanggulangan Bencana memilih membangun posko di Kantor Kecamatan Labuan? Kita tak tahu pasti. Mungkin karena Labuan dianggap lebih dekat dengan 'pusat longsoran Anak Krakatau'' yang jadi penyebab tsunami malam Minggu lalu. Menurut salah satu kajian BPPT, longsoran Anak Krakatau berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 3,4 meter di Labuan. Sedangkan di Panimbang, potensi ketinggian tsunaminya hanya 1,5 meter.

Presiden Jokowi, saat bertandang ke Puskesmas Labuan, sempat bertemu dengan Purwanto, salah seorang korban yang kebetulan 'seorang tamu' asal Lampung Selatan. Ia bercerita kalau ia dan beberapa saudaranya sedang duduk-duduk di pantai ketika datang gelombang trsunami setinggi tiang listrik. Untunglah ia bisa berenang, bisa menyelamatkan istrinya, meski akhirnya kakinya harus terluka dan perlu menjalani perawatan di Puskesmas Labuan. Sang istri pun saat itu sedang dirawat di Puskesmas Labuan.

Tak diketahui apakah Camat Labuan Atep Purnama hadir saat Jokowi bertandang ke posko BNPB di kantornya. Pejabat lokal yang disebut-sebut mendampingi Jokowi hanya Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Pandeglang Irna Narulita. Pak camat tak peduli dengan Jokowi? Atau dengan tsunami? Tidak juga. Ia peduli pada kemungkinan tsunami menghantam wilayahnya. Awal Oktober 2018 lalu misalnya, saat menggelar apel di halaman kantor kecamatan, Atep Purnama memaparkan kalau sirine peringatan tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (INA TEWS) yang dipasang di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, masih berfungsi. Setiap bulan sekali, setiap tanggal 26, sirine akan dibunyikan, untuk mengetest apakah masih berfungsi atau tidak. Hanya saja, sirine yang berfungsi adalah yang berada di darat. Sedangkan yang berada di laut sudah tidak berfungsi. Ia jua bilang bahwa di Kabupaten Pandeglang, selain di Labuan, INA TEWS juga dipasang di Kecamatan Sukaresmi dan Kecamatan Carita.

Mulai malam ini pun, Pak Camat tak hanya harus ''berbagi kantor'' dengan BNPB saja. Siang tadi di halaman kantornya mulai dihadirkan Posko Dapur Umum, yang diawaki 25 prajurit Yonif 310/KK (Kodim 0601/Pandeglang). Mereka akan menyiapkan makanan bagi warga Labuan yang mengungsi ke pos-pos pengungsian yang berada di sekitar Kantor Kecamatan. Beberapa saat sebelumnya, Bupati Pandeglang Iran Narulita memang sudah mengeluarkan perintah agar warga pesisir meninggalkan area pantai dan mengungsi ke posko pengungsian yang berada di berbagai Kantor Kecamatan dan Polsek.