Bandara Dumatubun, Langgur, Maluku Tenggara

Akhir Maret 2013 lalu, Presiden SBY dijadwalkan bertandang ke Maluku Tenggara. Ia antara lain akan meresmikan Bandara Ibra, bandara baru yang berkelas internasional, yang sudah dibangun sejak 2006. Namun, karena proyek tersebut belum tuntas, kunjungan SBY pun batal. Walhasil, Kabupaten Maluku Tenggara masih harus menikmati bandara yang selama ini ada: Bandara Dumatubun.

Bandara Dumatubun berada di kota Langgur, Kelurahan Langgur, yang jadi ibukota Kabupaten Maluku Tenggara. Bandara domestik ini punya runway berukuran 1.300 m x 30 m. Bandara yang dikelola UPT Ditjen Perhubungan Udara ini sanggup didarati pesawat sekelas Cassa 212, Foker 27, dan ATR-42.

Tak hanya untuk penerbangan sipil, Bandara Dumatubun juga dikenal sebagai salah satu pangkalan udara (Lanud) TNI-AU: Lanud Dominicus Dumatubun. Karenanya, bandara ini biasa pula didarati pesawat Hercules C-130. Kabarnya, jika bandara baru kelak beroperasi, Bandara Dumatubun --yang memang milik TNI-AU-- akan sepenuhnya berfungsi sebagai pangkalan udara.

Kabar terakhir, SBY sudah dijadwalkan lagi untuk bertandang meresmikan Bandara Ibra pada akhir Juni 2013 ini. Sesuai namanya, bandara yang punya landas pacu sepanjang 1.800 meter ini dibangun di wilayah Desa Ibra. Adapun keseluruhan area bandara, 5.000 x 2.000 meter, berada di wilayah dua desa: Ibra dan Sathean. Kedua desa ini berada di sebelah selatan Dumatubun, sekitar 15 kilometer, dan masih sama-sama berada di Kecamatan Kei Kecil.

Peresmian bandara konon takkan dilakukan langsung di Bandara Ibra. Melainkan diresmikan secara kolektif di Kota Tual --kota otonom mantan ibukota Maluku Tenggara-- bersama sejumlah proyek lainnya. Termasuk di antaranya peresmian Pelabuhan Yos Sudarso di Tual.