Kota BNI, Negeri Shangri-La

Perlahan tapi pasti, kawasan super-block Kota BNI seluas 16 hektar mulai penuh juga. Sejak 2009 lalu proyek apartemen Shangri-La Residence sudah rampung dan dioperasikan. Meski terlihat satu, apartemen ini pada dasarnya terdiri dari dua tower: Jasmine Tower dan Lotus Tower. Kehadiran gedung 31 lantai yang punya 165 apartemen dan kondominium ini ini menemani hotel Shangri-La yang sudah hadir jauh lebih awal: 1994. Hotel Shangri-la sendiri, yang berlantai 32, punya 615 kamar dan suites berbintang 5.

Selain duo Shangri-la, di Kota BNi juga ada duo BNI. Yang satu adalah bangunan bergaya jadul, Gedung Kantor Besar BNI, yang sebagian lantainya dipakai Bank BNI sebagai kantor besar atau kantor pusatnya. Yang satu lagi tak lain adalah Wisma 46, gedung cantik yang masih tercatat sebagai gedung tertinggi di Indonesia: 262 meter, 48 lantai.

Kota BNI tidak dimiliki secara langsung oleh bank BNI, melainkan oleh Yayasan Dana Pensiun BNI. Yayasan ini, lewat PT Swadharma Griyasatya, menjadi pemilik seluruh lahan Kota BNI yang 16 hektar, serta gedung Kantor Besar BNI. BNI sendiri berstatus sebagai penyewa gedung perkantoran tersebut.

Sedangkan tiga properti lainnya, dan pengembangan keseluruhan Kota BNI, dikerjakan secara berpatungan dengan Salim Group dan Lyman Group. Usaha patungan ini dilabeli PT. Swadharma Prima Utama. Sebagai kenangan-kenangan, podium atau bangunan pendek di depan Wisma 46 dinamai Lyman Wing. Sedangkan salah satu tower Shangri-La Residence pernah dinamai Salim Wing.

So, apa yang masih kurang dari kawasan super-blok ini? Jawabnya tentu mudah. Mall-nya tak kunjung hadir.