//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Bandara Morotai - Battle of Morotai

Kamis, 10 Maret 2011 19:25:14
photo: google earth

Bandara Morotai merupakan bandara bekas pangkalan militer AS pada Perang Dunia II. Sekarang bandara ini jadi Pangkalan Udara TNI-AU. Dulunya, bandara ini punya 7 landasan. Sekarang, cuma satu landasan yang dipakai, dan statusnya bukan bandara komersial.

Dalam kisah perang ala AS, Pulau Morotai dan kawasan lapangan terbang Morotai tercatat dalam episode 'Battle of Morotai', sebagai bagian dari rentetan kisah tentang 'Perang Pasifik' (Pacific War).

AS dan pasukan sekutunya --Belanda dan Australia-- dulu bertempur di sini untuk mengalahkan pasukan Jepang yang mendudukinya, serta menggempur basis Jepang di Pulau Mindanao, Filipina. Saat AS dan gerombolannya menyerbu pada 15 September 1944, Morotai gampang diduduki karena hanya dijaga 500 tentara Jepang. AS dan sekutunya lantas menempatkan 40.105 pasukan Ad-nya dan 16.915 pasukan AU-nya (termasuk beberapa ribu dari AU Australia). 3 landasan pun kemudian dibuat dan akhirnya jadi lanud yang bisa menampung 253 pesawat tempur AS: 174 diantaranya pesawat pembom.

Episode ini berlangsung hingga Agustus 1945. Jepang akhirnya keok, berikut 582 pesawat tempurnya yang tersebar di seantero kepulauan Maluku. Pengadilan perang pun sempat digelar di Morotai terhadap tentara Jepang. Usai perang, Australia diserahi tugas mengelola, untuk kemudian diserahkan ke Belanda pada Mei 1946. Yang terakhir ini dikenal sebagai 'episode Belanda membonceng sekutu' untuk kembali menjajah Indonesia.

Data BKPM masih menyebut panjang landasan bandara di kota Pitu ini hanya 900 meter. Tapi kalau mau diukur via Google Earth, panjangnya sekarang ternyata sudah 2,4 kilometer. Angka yang terakhir ini lebih cocok untuk ukuran Lanud TNI-AU.

Peta & Citra Satelit