Terminal Ferry Bandar Bentan Telani

Terminal Ferry Bandar Bentan Telani bukan sembarang terminal ferry. Dia 'terminal ferry super'. Dibangun pada April 1992, terminal ini rampung dan dioperasikan pada Juli 1994. Pembangunannya dilakukan bersamaan dengan pembangun Terminal Ferry Tanah Merah di Singapura. Bahkan boleh dibilang, kedua terminal ini merupakan anak kembar. Keduanya lahir dari kesepakatan pemerintah Indonesia dan Singapura untuk bersama-sama mengembangkan kawasan wisata Lagoi, di kawasan pantai utara Pulau Bintan.

Walhasil, sejak dibuka, turis pun mengalir ke luar-masuk Terminal Ferry Bandar Bentan Telani. Ini tentu tak lepas dari paket utama kerjasama tadi. Yakni pembangunan berbagai resort di kawasan utara Bintan, yang secara keseluruhan dikenal sebagai Bintan Beach International Resort (BBIR). BBIR ini diresmikan oleh Presiden Soeharto dan PM Goh Chok Tong pada Juli 1996. Adapun yang jadi pengelola BBIR adalah PT Bintan Resort Cakrawala, anak perusahaan Gallant Venture Ltd ( www.gallantventure.com ).

Kini di kawasan utara Bintan itu terdapat setidaknya 7 resort: Bintan Lagoon Resort, Angsana Resort, Bayan Tree Resort, Ria Bintan Resort, Nirwana Resort, Club Med, dan Laluna Beach. Ke semua kawasan inilah para turis dari Singapura berdatatangan lewat Terminal Ferry Bandar Bentan Telani. Baik itu warga Singapura maupun turis asing yang memilih masuk Bintan lewat Singapura.

Tahun lalu, turis asing yang masuk ke Lagoi tercatat sebanyak 420 ribu orang. Naik dari tahun sebelumnya yang 340 ribu orang. Dengan jumlah turis sebanyak itu, Lagoi jadi penerima turis asing terbanyak ketiga di Indonesia.