A Hotel, Kota Banjarmasin

A Hotel, atau A Hotel Banjarmasin, atau dulunya Arum Kalimantan Hotel. Hotel bintang 4 ini berada di pusat kota Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan. Mau booking hotel yang punya 149 kamar hotel ini? Jangan. Sejumlah website reservasi hotel memang menyediakannya. Tapi jangan booking dulu. Soalnya, 6 Feruari 2018 lalu hotel ini baru saja terbakar. Seluruhnya? Tidak. Hanya lantai bawah. Sudah bisa diinapi lagi? Belum. Bahkan, sebelum terbakar pun, atau sejak 2017, hotel ini sudah tak terima tamu alias sudah tidak beroperasi. Satpam pun tak ada saat hotel terbakar.

A Hotel hadir sebagai hotel bintang 4 sejak 1991. Buku Direktori Perusahaan Penyediaan Akomodosi 2006 terbitan BPS mencatat hotel di Jalan Lambung Mangkurat ini dengan nama ''Arum Kalimantan Hotel''. Pada buku serupa terbitan 2013, namanya sudah berganti dan dipersingkat menjadi ''A Hotel'' saja. Mungkin demi alasan kepraktisan, banyak website reservasi hotel lebih suka menyebut hotel ini dengan nama ''A Hotel Banjarmasin''. Beberapa website reservasi, semisal, Nusatrip, bahkan menyebutnya dengan lebih spesifik lagi ''A Hotel Banjarmasin - Horison'', alias merujuk Horison Hotels Group sebagai pihak yang mengelola hotel. Kalau sekarang ini mampir ke website Horison Hotels Group, hotel ini tak masuk dalam portofolionya.

Selagi masih bernama Arum Kalimantan Hotel, hotel bintang 4 ini, yang bersebelahan dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan dan berseberangan dengan Kantor Cabang BNI Banjarmasin, pernah dipandang sebagai salah satu ikon kota Banjarmasin. Sayangnya, saat terjadi kerusuhan Mei 1997, hotel ini ikut jadi sasaran amuk massa dan termasuk salah satu bangunan yang terbakar. Kapan hotel ini berganti nama menjadi ''A Hotel'' tidak diketahui pasti. Yang jelas, setelah berganti nama kiprah hotel ini dikabarkan semakin surut. Dan 2 Januari 2018 lalu, muncul 'gerakan' Ayo Selamatkan A Hotel Banjarmasin''.

HM Rosehan Noor Bachri, mantan Wakil Gubernur Kalsel periode 2005-2010, yang sekarang jadi anggota DPRD Kalsel dari PDI-Perjuangan, ikut bicara. Katanya, sewaktu jadi wakil gubenur, saat sang hotel masih bernama Hotel Arum Kalimantan, ia pernah memanggil manajemen hotel karena diketahui sedang mengalami masalah permodalan. Ia pun kemudian mengajak Bank Kalsel untuk mempermudah pengucuran kredit kerja bagi hotel itu. Tak diketahui apakah Bang Kalsel akhirnya mengucurkan dana atau tidak. Yang jelas Rosehan Noor tahu kalau hotel itu akhirnya tak berlampu di malam hari. Karena itu Januari lalu ia mengimbau agar Gubernur Kalsel atau Walikota Banjarmasin, dan juga Bank Kalsel, mau turun tangan membantu A Hotel.

Gayung bersambut. Imbauan mantan wagub Kalsel itu direspon Walikota Banjarmasin Ibnu Sina. Pada 12 Januari 2018, ia bilang kalau sudah menghubungi pengembang A Hotel dan pihak terkait dan secara lisan meminta mereka memberdayakan lagi hotel itu. Sebagai hotel? Tidak, Menurut Ibnu Sina, hotel itu mungkin bisa jadi gedung parkir, tempat usaha, kawasan bisnis, atau perkantoran. Sudah ada langkah kongkrit dari semua pihak? Belum terdengar. Yang justru terdengar, pada Selasa dini hari, 6 Februari 2018, lantai dasar A Hotel terbakar misterius. Satpam penjaga hotel mengaku tidak tahu peristiwa kebakaran itu karena ia sedang beada di rumah. Ketika ia datang ke hotel, api sudah padam dan lokasi hotel sudah ramai dijaga polisi.