Kantor Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang

Tsunami Selat Sunda menghantam kawasan wisata Tanjung Lesung dan wilayah pesisir lain yang sama-sama berada di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Di pesisir Panimbang sendiri, para warga mengaku menyelamatkan diri dari gelombang tsunami yang tingginya mencapai 5 meter. Benar-tidaknya ketinggian tsunami itu masih belum ada konfirmasi lebih jauh. Tapi yang pasti, para warga mengaku menyelamatkan diri ke jalan raya Panimbang-Labuan yang berjarak sekitar 200 meter dari pantai. Camat Panimbang sendiri, Suaedi Kurdiatna, yang kantornya berada di tepi jalan raya itu, tak bercerita soal tingginya tsunami. Meski begitu, ia selalu menjadi nara sumber berbagai media seputar bencana tsunami di wilayahnya.

Kecamatan Panimbang merupakan satu dari 35 kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Nama kecamatan ini cukup populer karena wilayahnya menjadi 'tuan rumah' Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Kantor Pak Camat ikut menikmati berkah 'kemajuan Tanjung Lesung'? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Kalau menyimak foto di atas, kantor Pak Camat kelihatannya rapi dan cantik. Tapi kalau menyimak berita yang beredar, kelihatannya tak secantik penampakan luar. Pada pertengahan tahun lalu, misalnya, sempat muncul berita berjudul: Kantor Camat Panimbang Memprihatinkan. Tentang hal ini, Suaedi Kurdiatna tak menampik: Katanya: sudah hampir sepuluh tahun kondisi kantor kecamatan yang rusak belum mendapatkan perbaikan. Bahkan, bagian belakang kantor yang ambruk hingga sekarang belum sempat dibangun.

Berita tsunami setinggi 5 meter di pesisir Panimbang banyak diungkap berbagai media. Hanya saja, semuanya sama-sama bersumber dari liputan kantor berita Antara. Adapun BMKG sendiri, saat masih menggunakan istilah 'gelombang pasang' (dan belum menggunakan istilah tsunami) menaksir ketinggiannya berkisar antara 0.28 hingga 0,9 meter. Sementara riset BPPT terdahulu, pernah menaksir potensi tsunami akibat kelongsoran Gunung Anak Krakatau dengan ketinggian yang lumayan: 1,5 meter di Merak dan Panimbang, serta 3,4 meter di Labuan. Dengan kata lain, potensi ketinggian tsunami di Panimbang lebih rendah dari tsunami di Labuan atau wilayah kecamatan di sebelah Barat-nya.

Camat Panimbang Suaedi Kurdiatna tak ikut bicara soal tingginya tsunami. Beliau kelihatannya lebih sibuk dengan urusan tanggap bencana. Hingga Senin pagi tadi, Suaedi mengabarkan bahwa jumlah korban tewas di wilayahnya sudah tercatat sebanyak 52 orang. Semuanya merupakan korban tsunami di kawasan wisata Tanjung Lesung. Ia tak menyebut korban di luar area Tanjung Lesung yang masih berada di wilayah pemerintahan kecamatannya.