//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Gedung Nasional Maharajo Dirajo, Batusangkar

Selasa, 16 Juni 2015 15:35:31
photo: BPCB Jateng

Inilah convention center-nya kota Batusangkar, ibukota Kabupaten Tanah Datar. Gedung Nasional Maharajo Dirajo, namanya. Sabtu lalu, 13 Juni 2015, lima ribu lebih orang memadati gedung yang resminya hanya berkapasitas 2.500 orang ini. Ada pameran batu akik? Bukan. Ada tabligh akbar dengan mengundang ustadzah kondang dari Jakarta: Ustadzah Hj Asnely. Yang berprakarsa mengundang pun tak kalah pamornya: anggota DPR-RI Betty Shadiq Pasadigoe, yang sehari-hari berkantor di Senayan. Wakil rakyat asal Tanah Datar? Tak cuma itu. Dia istri Bupati Tanah Datar M Shadiq Pasadigoe.

Adapun lima ribuan orang yang memenuhi Gedung Nasional Maharajo Dirajo tadi tak lain adalah ibu-ibu anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tanah Datar, plus PNS dan siswa sekolah. Tabligh akbar bertema ''Simulasi Kehidupan Setelah Kematian dan Shirathal Mustaqim'' itu dibuka oleh Wakil Bupati Irdinansyah Tarmizi. Lho kok? Suami sang anggota DPR kemana? Entahlah. Yang pasti, lewat tabligh akbar itu, Betty Shadiq Pasadigoe berharap ''jiwa masyarakat Tanah Datar akan damai karena banyak-banyak mengingat kematian. Apalagi kehidupan hanyalah untuk sementara.''

Meski tak hadir tabligh akbar, Bupati M Shadiq Pasadigoe dikenal sebagai orang pertama yang mencicipi Gedung Nasional Maharajo Dirajo. Soalnya, di gedung inilah ia dilantik sebagai bupati pada 26 September 2010. Usai pelantikan, barulah convention center berbiaya Rp 12,6 miliar ini diresmikan Ketua DPD RI Irman Gusman. Lantas, siapa bupati yang membangunnya? Ya, Bupati M Shadiq Pasadigoe juga. Pelantikannya tadi adalah pelantikan untuk kepemimpinan periode ke-dua.

Yang lebih hebat lagi adalah sang wakil bupati. Gedung Nasional Maharajo Dirajo menjadi saksi pelantikan dua wakil bupati. Pertama kali tentunya berbarengan dengan pelantikan bupati tadi. Kali kedua adalah pada 12 Mei 2014 lalu ketika Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melantik Irdinansyah Tarmizi sebagai wakil bupati yang baru, yang tadi disebut membuka tabligh akbar. Ada apa dengan wakil bupati sebelumnya? Dijerat KPK? Tidak. Wakil bupati sebelumnya, Hendri Arnis, oke-oke saja. Ia mesti meninggalkan jabatannya karena menang pemilihan Walikota Padangpanjang.

Gedung Nasional Maharajo Dirajo dibangun cukup cepat. Kontraktornya, PT Graha Persada Padang, mulai mengerjakan proyek di pusat kota Batusangkar itu pada 8 April 2008. Dengan dibiayai dana APBD 2008 dan 2009, dua tahun kemudian gedung itu sudah bisa dipakai melantik M Shadiq Pasadigoe dan Hendri Arnis sebagai bupati dan wakil bupati. Semula, di areal seluas 3,8 hektar tempat itu, juga sudah ada gedung serbaguna. Namanya Gedung Nasional Batusangkar. Setelah dibongkar habis, barulah gedung yang baru dibangun dan akhirnya diresmikan sebagai Gedung Nasional Maharajo Dirajo.

Sejak awal dibangun, Gedung Nasional itu ditargetkan bisa meningkatkan kualitas fungsional dan visual ruang kota, terutama ruang publik, dan sekaligus menjadi landmark kota. Juga, gedung berkapasitas 2.500 orang ini dirancang untuk layak jadi gedung seminar berskala nasional, serta gelaran berskala besar lainnya. Space gedung ini totalnya tercatat seluas 2.740 meter persegi. Yang terbesar adalah ruang pertemuan seluas 705 meter persegi. Ruang lainnya: lobi 116 m2, entrance 66 m2, ruang rapat kecil 70 m2, ruang tunggu VIP 70 m2, toilet 74 m2, stage 109 m2, ruang penunjang 260 m2, teras 360 m2, dan basement 900 m2.

Pasca peresmian September 2010, gedung ini seolah tak pernah berhenti jadi tempat menggelar berbagai acara. Para wakil rakyat Tanah Datar hasil Pemilu 9 April 2014 pun dilantik di gedung ini pada 14 Agustus 2014. Sepekan sebelumnya, 4-7 Agustus 2014, gedung ini jadi tempat penyelenggaraan 'Pekan Cinta Sejarah 2014', gelaran nasional yang memamerkan barang koleksi cagar budaya dan kepurbakalaan. Pesertanya antara lain Museum Benteng Vredeburg, Museum Sumpah Pemuda, Museum Proklamasi, dan berbagai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB Jawa Tengah, BPCB Batu Sangkar, BPCB Jambi, BPCB DIY, Balai Konservasi Borobudur).

Gelaran yang melebihi kapasitas gedung pun, seperti yang terjadi Sabtu lalu, bukan baru pertama kali terjadi. Pada 30 Maret 2013, gedung ini dipadati tak kurang dari 4 ribu orang. Tabligh akbar juga? Tak salah lagi. Ketika itu ada tabligh akbar dengan mengundang ustad kondang dari Jakarta juga: Ustadz M Arifin Ilham.

Gelaran Islami lain yang pernah digelar di Gedung Nasional Maharajo Dirajo adalah tahlilan hari ke-tujuh wafatnya Ketua MPR RI H Taufiq Kiemas, yang juga suami mantan Presiden RI Megawati, pada 15 Juni 2013. Taufiq Kiemas, meski lahir di Jakarta, ibunya berasal dari Tanah Datar. Pada 2013 pun, saat Presiden Megawati berkunjung ke sana, Taufiq Kiemas dianugerahi gelar Datuk Basa Batuah dan Megawati digelari Puti Reno Nilam. Pada saat tahlilan, Bupati Pasadigoe tak lupa mengingatkan ratusan jamaah yang hadir akan peran Taufik Kiemas dalam pembangunan Gedung Nasional Maharajo Dirajo.

Peta & Citra Satelit

Gedung Nasional Batusangkar

Gedung Nasional Maharajo Dirajo
Jl. Soekarno-Hatta No. 1
Batusangkar
Kabupaten Tanah Datar
Sumatera Barat