//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Marcopolo Hotel & Convention Hall, Kota Bandar Lampung

Jumat, 11 Agustus 2017 21:08:58
photo: marcopolo hotel lampung / google street view

Hadir sejak 1975, Marcopolo Hotel & Convention Hall masih terbilang hotel top di Bandar Lampung. Meski sosok bangunan 3 lantainya sudah terlihat jadul, hotel bintang 3 ini tetap diminati karena lokasinya yang strategis di pusat kota. Lebih tepatnya lagi, hotel ini hanya beberapa langkah dari Kantor Walikota Bandar Lampung. Berkat lokasi itu pula, di era ketika banyak hotel menjerit kalau Jokowi tetap melarang PNS menggelar rapat di hotel, Marcopolo Hotel bisa dengan santai menyematkan sebutan 'Convention Hall' pada namanya, demi menjaring para penyuka rapat di hotel.

Statistik resmi tingkat penggunaan sarana konvensi di Marcopolo Hotel & Convention Hall memang tak ada. Tapi kalau mau menyimak berita berbagai media, pastilah mudah menjumpai nama Marcopolo Hotel di berbagai acara rapat, lokakarya, seminar, konferensi, dan kegiatan konvensi lainnya yang diselenggarakan di Bandar Lampung. Dan untuk hajatan semacam itu, selain lokasi yang strategis, Marcopolo Hotel memang menyediakan beragam ruang konvensi.

Sarana konvensi yang terbesar adalah Graha Parahita, gedung pertemuan yang menyediakan 500 kursi, tapi bisa mengakomodasi hingga 1.000 orang untuk gelaran non-kursi semacam persta perkawinan. Lalu ada ruangan yang namanya paling banyak muncul di berita, Anggrek Room, yang berkapasitas 250 orang. Ruang pertemuan lain yang lebih kecil juga diberi nama bernuansa bunga: Kenanga Room (60 orang), Bougenville I dan II (50), Melati (50), dan Cempaka (30). Kalau mau menggelar pertemuan outdooor, tersedia area d'View Marcopolo, halaman terbuka ber-view Teluk Lampung, yang kapasitasnya bisa dibuat seperti Graha Parahita.

Untuk urusan kamar, pada 2013, menurut Dinas Promosi, Investasi, Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung, Marcopolo Hotel tercatat sebagai yang tertinggi pangsa pasarnya di jajaran hotel bintang 3. Rinciannya: Marcopolo 20,19 persen, Sheraton 19,11 persen, Grand Anugerah 12,39 persen, Indrapuri 9,87 persen (sekarang jadi Hotel Emersia), Nusantara 9,43 persen, dan hotel-hotel lainya 29 persen. Adapun jumlah kamar di Marcopolo Hotel hanya ada 104 kamar, yang dipilah menjadi kamar Standar A, kamar Standard B, kamar Superior, kamar Deluxe, dan Suite.

Meski kinerjanya terlihat bagus, tak berarti Marcopolo Hotel & Convention Hall rajin bayar pajak. Hotel ini setidaknya diketahui 2 kali telat membayar pajak. Pada 2011, Marcopolo tercatat memiliki tunggakan pajak Rp 300 juta. Pada 2016, Dispenda Kota Bandar Lampung kembali mengumumkan perusahaan penungggak pajak, dan Marcopolo Hotel kembali masuk dalam daftar. Besar tunggakannya sama, Rp 300 juta, tapi jumlah ini merupakan total tunggakan pajak tahun 2014 dan 2015.

Marcopolo Hotel di Bandar Lampung konon masih ada kaitannya dengan Marcopolo Hotel di Jakarta. Keduanya sama-sama hotel yang didirikan Jansen Rambe, pengusaha berdarah Batak. Ketika beralih ke generasi kedua, hotel yang di Jakarta dikelola Benny Rambe, sedangkan yang di Lampung dilanjutkan Johanes Rambe. Sejak Desember 2009, Marcopolo Hotel & Convention Hall di Bandar Lampung diestafetkan ke generasi ketiga keluarga Jansen Rambe, yakni kepada Candra Bernard S Rambe. Pria kelahiran Jakarta, 31 Januari 1984, ini berniat mengembangkan hotelnya, antara lain dengan menambah 105 kamar. Di masa sebelumnya, hotel ini juga pernah direnovasi tahun 2005, yang untuk merenovasi gedungnya saja menghabiskan biaya Rp 13 miliar.

Peta & Citra Satelit

Hotel Lampung

Marcopolo Hotel & Convention Hall
Jl. Dr. Susilo No. 4
Kelurahan Sumur Batu
Kecamatan Teluk Betung Utara
Kota Bandar Lampung
Lampung

Tel: 0721-262511
Fax. 0721-254419

Website: www.hotelmarcopololampung.com