Pemerintah Kabupaten Bungo

Cikal bakal Kabupaten Bungo adalah Kabupaten Merangin. Kabupaten ini dulunya beribukota di Bangko, tapi kemudian ibukota dipindahkan ke kota Muara Bungo pada 1956. Sembilan tahun kemudian, Kabupaten Merangin dimekarkan dan menghasilkan dua kabupaten baru: Kabupaten Sarolangun Bangko dan Muara Bungo Tebo. Oleh DPRGR, nama Muara Bungo Tebo lantas diperpendek menjadi Bungo Tebo. Dan akhirnya, pada 1999, Kabupaten Bungo Tebo kembali dimekarkan menjadi Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo. Ibukota Kabupaten Bungo tetap di Muara Bungo.

Berada di tengah pulau Sumatera, Kabupaten Bungo tak punya pantai. Sebagian besar wilayahnya berada di perbukitan: antara 70 hingga 1.300 meter DPL. Sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar PDB kabupaten ini (41 persen), disusul kemudian oleh sektor perdagangan, perhotelan, restoran (17 persen). Penyumbang PDB terbesar ketiga adalah sektor transportasi dan telekomunikasi (10 pesen).

Selain tiga sumber pendapatan tadi, yang sekarang lagi marak diberitakan di Bungo adalah kisruh bisnis tambang batubara.

1. Pasar Muara Bungo
   
2. Rimbo Tengah
   
3. Bungo Dani
   
4. Bathin III
   
5. Tanah Tumbuh
   
6. Rantau Pandan
   
7. Jujuhan
   
8. Tanah Sepenggal
   
9. Limbur Lubuk Mengkuang
   
10. Pelepat
    
11. Pelepat Ilir
    
12. Muko-Muko Bathin VII
    
13. Bathin II Babeko
    
14. Tanah Sepenggal Lintas
    
15. Jujuhan Ilir
    
16. Bathin III Ulu
    
17. Bathin II Pelayang