Pekanbaru (ANTARA News) - Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Kota Pekanbaru melakukan aksi lempar telur ke ruangan dan pintu paripurna Gedung DPRD Provinsi Ria, di Pekanbaru, Rabu, (15/12) sore.

Aksi itu mereka lakukan sebagai bentuk kekesalan terhadap Ketua DPRD Provinsi Riau, Djohar Firdaus, yang dinilai telah membohongi mereka karena mengaku belum menerima hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Riau terhadap APBD Riau tahun 2009.

Pada hari yang sama di siang hari, massa HMI itu melakukan orasi di depan pintu masuk Gedung DPRD Provinsi Riau sebagai bentuk protes terhadap rekreasi politik yang dilakukan Gubernur Riau Rusli Zainal dan anggota DPRD Provinsi Riau ke luar negeri.

Mereka juga mempertanyakan temuan hasil audit BPK Perwakilan Riau penyalahgunaan dana bantuan sosial dan organisasi masyarakat yang berindikasi untuk kepentingan sosialisasi pemilihan kepala daerah (pilkada) kerabat gubernur Riau.

Ketika itu Djohar Firdaus mengaku pihaknya belum menerima hasil audit dan temuan BPK Perwakilan Riau terhadap penyimpangan APBD Riau tahun 2009 sehingga tidak bisa menindaklajuti tuntutan dari aspirasi yang disampaikan.

Usai menerima jawaban itu, massa HMI se-Kota Pekanbaru yang menyebut aksi protenya itu sebagai Gerakan Mahasiswa Hijau Hitam kemudian mendatangi Kantor BPK Perwakilan Riau dengan berjalan kaki menanyakan pengakuan wakil rakyat itu.

"Ketua DPRD Riau terbukti telah berbohong kepada kami, karena BPK menyatakan mereka telah menyerahkan laporan audit APBD Riau tahun 2010," ujar koordinator lapangan, Ary Nugraha.

Meski demikian, aksi peleparan telur itu tidak berlangsung lama karena puluhan personel kepolisian dari Polresta Pekanbaru langsung menenangkan para pengunjukrasa yang mengaku kecewa dengan ketua DPRD Riau itu.

Mereka juga sempat bertahan beberapa jam di dalam ruangan Gedung DPRD Provinsi Riau dan meminta Djohar Firdaus menemui mereka, namun tak satupun anggota dewan menemui aktivis HMI tersebut.

Akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru itu membubarkan aksinya dengan tertib dan mendapat pantauan dari aparat keamanan. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010