Sembuh dari Covid-19, Bupati Pemalang Diminta Tetap Isolasi Mandiri di Rumah
Bupati Pemalang Junaedi dan dua pejabat teras lainnya dinyatakan sembuh dari Covid-19. Mereka boleh pulang dari rumah sakit pada Sabtu (1/8/2020), tetapi harus menjalani isolasi mandiri di rumah hingga 14 hari ke depan.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Bupati Pemalang Junaedi dan dua pejabat teras lainnya dinyatakan sembuh dari Covid-19. Ketiganya diizinkan pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Ashari Pemalang, Sabtu (1/8/2020). Namun, mereka diminta tetap melanjutkan isolasi mandiri di rumah masing-masing hingga 14 hari ke depan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan usap pada Selasa (28/7/2020), ketiganya dinyatakan negatif Covid-19. Selain Junaedi, ada juga Sekretaris Daerah Kabupaten Pemalang M Arifin dan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Pemalang Bejo Suwarno.
”Selama dirawat, kondisi klinis ketiganya stabil. Mulai hari ini sudah boleh pulang untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pemalang Tutuko Raharjo saat dihubungi pada Sabtu (8/1/2020).
Akan tetapi, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pemalang Wahyu Sukarno Adiprayitno dan istri bupati Pemalang Irna Setiawati yang terdiagnosis Covid-19 belum bisa pulang. Mereka masih harus menjalani perawatan di RSUD dr Ashari Pemalang.
Selain pejabat daerah, di Pemalang juga muncul kluster anggota DPRD. Empat anggota DPRD Kabupaten Pemalang positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, tiga orang masih menjalani isolasi. Sementara seorang anggota DPRD, Ujianto Mugo Raharjo, meninggal pada Kamis (30/7/2020).
Tutuko menambahkan, pelacakan kontak dan pengetesan baik tes usap dan tes cepat akan terus dilakukan untuk melokalisasi penularan Covid-19. Hingga Jumat (31/7/2020), sedikitnya 3.500 orang sudah dites cepat dan 1.001 orang lainnya menjalani tes usap.
Untuk mempercepat dan memperluas pengetesan, Pemkab Pemalang mengajukan permintaan bantuan mobil laboratorium reaksi berantai polimerase (PCR) keliling ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Namun, hingga Sabtu, bantuan tersebut belum datang.
Padahal, hingga Sabtu malam, ada 94 kasus positif Covid-19 di Pemalang. Dari jumlah tersebut, 38 orang masih dirawat, 51 orang sembuh, dan 5 orang meninggal.
Sementara itu, penambahan kasus positif Covid-19 terus terjadi di Kabupaten Tegal. Pada Jumat malam, misalnya, ada penambahan dua kasus positif baru. Seorang di antaranya adalah ZNK (8), pelajar SD asal Desa Bogares Kidul, Kecamatan Pangkah. Dia diduga terpapar Covid-19 dari kakeknya, B (66). B adalah pelaku perjalanan dari Jakarta.
Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengatakan, sebelum dinyatakan positif Covid-19, ZNK sempat masuk sekolah selama tiga hari mulai Senin-Rabu (20-22/7/2020).
Berdasarkan penelusuran tim gugus tugas, ada 29 orang yang sempat berkontak erat dengan ZNK, termasuk guru, teman sekolah, dan teman mengajinya di Taman Pendidikan Al Quran. Mereka semua dites cepat dan tes usap untuk mendeteksi potensi penularan.
”Kasus ini harus menjadi perhatian bagi kami semua. Kalau memang kontaknya cukup banyak dan menular ke banyak anak, ini akan menjadi ledakan kasus,” ujar Joko.
Hingga saat ini, ZNK diisolasi mandiri di rumahnya. Sebab, kondisi klinis ZNK dinilai stabil. Menurut Joko, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Joko menyarankan, pelajar yang tinggal serumah dengan pelaku perjalanan dari zona merah diminta belajar daring dan tidak memaksakan diri ke sekolah. Selain itu, orangtua siswa yang khawatir anaknya terpapar Covid-19 sebaiknya diberi kebebasan agar anaknya tidak ikut kegiatan belajar tatap muka di sekolah. Hal itu penting guna menekan risiko meluasnya penyebaran Covid-19.
Hingga Jumat, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Tegal sebanyak 53 kasus. Dari jumlah tersebut, 38 orang sembuh, 9 orang dirawat, dan 6 meninggal.