Ini sesuai dengan visi rumah sakit ini, yaitu menjadi rumah sakit andalan di Kabupaten Sleman,"
Sleman (ANTARA News) - Gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sleman yang segera dibangun, rencananya merupakan gedung pelayanan terpadu yang ramah lingkungan, kata direktur rumah sakit ini, Joko Hastaryo.

"Gedung baru yang representatif dan ramah lingkungan itu nanti, untuk menjawab keluhan dan kritikan masyarakat mengenai terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki rumah sakit milik Pemkab Sleman ini," katanya pada peletakan batu pertama pembangunan gedung pelayanan terpadu RSUD Sleman, Jumat.

Menurut dia, gedung pelayanan terpadu tersebut, dibangun di sebelah barat gedung lama, menempati tanah seluas 11.000 meter persegi.

Ia menyebutkan gedung itu nanti terdiri atas lima lantai, dan dua lantai "basemen".

"Pembangunannya melalui empat tahap, tahap pertama meliputi pembangunan struktur `basemen 2`, `baseman 1` dan lantai 1, berikutnya tahap 2, 3, serta tahap 4 berupa pembangunan lantai 5 yang diharapkan selesai pada 2016," katanya.

Meski demikian, kata dia, diharapkan tahap ini bisa dipercepat menjadi dua sampai tiga tahun, sehingga Sleman akan memiliki bangunan rumah sakit yang representatif, modern, namun ramah lingkungan.

"Biaya keseluruhan mencapai Rp136 miliar, dan untuk tahap pertama dianggarkan dari APBD Sleman Rp23,5 miliar, dan dari pendapatan RSUD Sleman sebesar Rp9 miliar," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSUD Sleman dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang lebih baik.

"Ini sesuai dengan visi rumah sakit ini, yaitu menjadi rumah sakit andalan di Kabupaten Sleman," katanya.

Ia mengatakan, yang tidak kalah pentingnya adalah sesuai dengan misi RSUD Sleman, yakni menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas, paripurna, dan terjangkau, dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang memadai, serta meningkatkan pelayanan kesehatan melalui pengembangan SDM.

Selain itu, kata dia, juga dilakukan upaya pengembangan jejaring ("networking"), dan kemitraan.

Ia mengatakan, dengan semangat memberikan pelayanan yang terbaik, diharapkan proses pembangunan lebih cepat selesai. Sebab, masih ada pekerjaan rumah, yakni memperbanyak pelayanan rawat inap di puskesmas.

"Kenyataan sekarang, mau opname di rumah sakit saja umumnya sudah penuh, karena kapasitasnya sudah tidak seimbang dengan jumlah penduduk," katanya.

Sri Purnomo mengatakan, untuk yang memiliki Jamkesda, apabila masuk rumah sakit swasta masih terlalu kecil untuk menanggung tingginya biaya.

"Jika program rawat inap di puskesmas bisa lebih cepat direalisasikan, maka puskesmas dapat menjawab tuntutan masyarakat," katanya.

(V001/M008)

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013