Informasi yang diterima Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartaguna, jumlah penambang yang tertimbun sebanyak 11 orang. Musibah ini terjadi Senin (24/10) sekitar pukul 13.30 WIB.
"Laporan yang kami terima jumlah penambang yang tertimbun longsor diperkirakan sebanyak 11 orang," ujar Munggaran Kartaguna ketika dihubungi detikcom, Senin (24/10/2016) malam.
"Tadi kami sudah mengirim tim ke lokasi. Untuk mencapai lokasi longsor hanya bisa menggunakan perahu, sementara permukaan air sungai meninggi dan arusnya sangat kencang. Tim kami tidak berhasil mencapai lokasi," ucap Munggaran.
Rencananya, kata Munggaran, pagi ini tim akan kembali diberangkatkan ke lokasi longsor untuk mengevakuasi korban. Belum dapat dipastikan apakah ada penambang yang selamat.
"Tim yang akan diberangkatkan lebih besar, merupakan gabungan dari Polres, Kodim, BPBD, dan sejumlah instansi lainnya," terang dia.
Munggaran menyatakan jika kondisi memungkinkan, tim akan melakukan penggalian untuk mencari para penambang yang tertimbun.
"Semoga permukaan air sungai besok sudah menurun dan cuaca mendukung," tutur Munggaran.
Data yang diterima detikcom, nama-nama warga yang tertimbun adalah Tami (45), Yung Tuk (40), Siam (28), Hamzah (55), Catur (30), Jurnal (21), Sito (25), Zulfikar (43), Arman (35), Erwin (45), dan Guntur (35).
Tambang emas ilegal yang diketahuui milik Hasanah, warga Desa Pasar Perentak, Kecamatan Pangkalan Jambu, Merangin ini digali tak jauh dari bibir sungai. Ketika tambang digali sudah mencapai kedalaman 25 meter, tiba-tiba air sungai merembes masuk ke dalam lubang dan longsor pun terjadi. (elz/elz)