//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Balai Besar Veteriner Wates, Kulon Progo

Selasa, 01 April 2014 14:36:07
photo: cholis/indoplaces

Ribuan bebek mati di enam kecamatan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Sejak November 2013 hingga awal Januari 2014, tercatat sudah ada 4.600 ekor bebek atau itik yang berkalang tanah. Penyebabnya, diduga, adalah virus flu burung. So, siapa yang harus sibuk dengan urusan virus AI (avian influenza) itu? Ternyata bukan 'orang peternakan' di Jawa Timur. Yang sibuk adalah tim kesehatan dari Balai Besar Veteriner Wates, yang berada di Wates, ibukota Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Bisa begitu karena wilayah kerja BBVet Wates, sebutan singkatnya, memang mencakup wilayah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Mau tahu berapa banyak itik yang 'diurus' BBVet Wates? Di seluruh wilayah kerjanya, jumlah bebek mencapai 9,8 juta ekor. Meski tak ada hubungannya, angka itu jauh lebih besar dari jumlah pemilih Pemilu 2014 di provinsi-provinsi itu: Jawa Tengah (319.504 jiwa) dan Jawa Timur (398.165 jiwa).

Mau tahu jumlah 'pemilih veteriner' lainnya? Yang terbanyak adalah Ayam Broiler: 128,4 juta ekor. Tempat kedua ditempati Ayam Buras: 66,1 juta. Lalu Ayam Layer: 43,8 juta; Kambing Domba: 10,1 juta; dan baru kemudian bebek dan itik. Yang populasinya lebih kecil dari bebek adalah Sapi Potong: 5,3 juta; Sapi Perah: 331 ribu; dan Kerbau: 91 ribu ekor.

Kembali ke soal bebek, penyebab kematiannya diduga adalah virus flu burung. Masih diduga, katanya. Meski begitu, pada Desember 3013, di Fakultas Kedokteran Hewan UGM, pernah diungkap kalau virusnya adalah virus flu burung jenis baru. Virus lama, H5NI Clade 2.1, pernah meluas di Indonesia pada 2003 dan sempat menewaskan manusia. Virus yang sekarang menyerang di Ponorogo, dan juga di berbagai tempat wilayah kerja BBVet Wates, diyakini tergolong H5NI Clade 2.3.2.1.

Menurut pakar kedokteran hewan UGM, Prof drh Widya Asmara, SU, PhD, virus baru itu kemungkinan hadir akibat migrasi burung dari Asia daratan dan akibat impor bebek ilegal. ''Bukan hasil mutasi dari virus AI Clade 2.1, yang mewabah Indonesia (2003),'' tegas pak profesor. Sebelum beraksi di Indonesia, virus flu burung ini sudah pernah menyebar di di Nepal (Februari 2010), lalu ke Banglades, India, Cina, dan Fukushima Jepang pada 2011.

Peta & Citra Satelit

BBVet Wates

Balai Besar Veteriner Wates (BBVet Wates)
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian
Jl. Raya Jogja-Wates Km. 27
Kecamatan Wates - 55602
Kabupaten Kulon Progo
DI Yogyakarta

Tel: 0274-773168
Fax: 0274-773354

Website : www.bbvetwates.com


Link:
Dinas Pertanian Provinsi DI Yogyakarta - http://distan.pemda-diy.go.id

Fakultas Kedokteran Hewan UGM - http://fkh.ugm.ac.id

Penyelidik Penyakit Hewan

Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, ketika baru berdiri, 1978, punya wilayah kerja lebih luas lagi: seluruh provinsi di Pulau Jawa. Waktu itu, lembaga ini bernama Balai Penyidikan Penyakit Hewan (BPPH) Wilayah IV Jogjakarta. Pada 2001, namanya diganti menjai Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional IV. Wilayah kerjanya masih sama, tapi sudah diimbuhi provinsi baru: Provinsi Banten. Pada 2003, nama Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates mulai digunakan, tapi wilayah kerja masih sama. Baru pada 2009, wilayah kerjanya dipangkas menjadi hanya provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta, dan Jawa Timur.