//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Embung Haekrit

Senin, 14 Februari 2011 18:40:09
photo: Kementerian PU

Embung Haekrit --yang tak dikunjungi SBY saat melawat ke NTT-- bagaikan bendungan di Tanggul Angin, yang dibuat untuk menahan lumpur Sidoarjo di Jalan Raya Porong. Dikerjakan oleh PT Waskita Karya, 2007-2009, dengan biaya Rp 34,8 miliar, embung atau bendungan Haekrit ini tercipta dengan membuat urukan tanah sepanjang 260 meter dengan tinggi 15,5 meter. Lebar puncak bendungan sekitar 5 m.

Foto embung Haekrit di atas menunjukkan embung saat sudah terisi air, diambil staf Kementerian PU pada 10 Februari 2011. Kalau melihat citra satelit Google, sulit menemukan adanya genangan air seluas itu. Yang kelihatan sudah banyak air adalah embung lain yang juga beada diTasifeto Timur: Embung Sirani. Setelah disimak lagi, ternyata citra satelit Google yang versi September 2009 merekam Embung Haekrit saaat masih kering kerontang.

Peta & Citra Satelit

Embung Tasifeto Timur

Embung ini berada di Desa Manieten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, sekitar 5 kilometer sebelah selatan Kota Atambua. Letaknya sejajar dengan Mako Yonif 744 yang diinapi Presiden SBY. Silakan geser ke ara kanan peta di atas, maka akan ditemukan markas militer yang berada 2 kilomter sebelah timur Embung Haekrit. Atau di-zoom-out saja.

Embung Haekrit berdaya tampung air 2,2 juta meter kubik, dengan luas genangan 62 hektar. Ia dihadirkan untuk mengairi areal irigasi potensial seluas 300 hektar, serta menyediakan suplai air baku sebesar 30 liter/detik untuk desa sekitarnya dan sebagian Kota Atambua. Adapun total area bendung Haekrit mencapai 29,5 kilometer persegi, yang sebagian berupa hutan ringan dan sebagian lagi semak belukar.

Embung Manieten

Embung Haekrit berada di bawah pengelolaan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) II, Juga menjadi urusan Kantor Dinas Pekerjaan Umum NTT, Bidang Sumberdaya Air.