//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Pemerintah Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah

Selasa, 24 Maret 2015 07:50:30
photo: luwuk post

Hewan yang sangar dan gagah kerap menjadi unsur pembentuk lambang sebuah kabupaten. Harimau, gajah, dan buaya, misalnya, amatlah jamak dipakai. Apa hewan yang jadi simbol Kabupaten Banggai Laut? Kabupaten ini ternyata memilih hewan yang mungil saja, yang badannya ramping dan panjangnya paling banter 8 cm. Hewan ini tak lain adalah ikan bernama Banggai Cardinal Fish. Ikan yang tergolong ikan hias ini punya nama ilmiah: Pterapogon Kauderni.

Tahun lalu, ikan hias yang memang khas perairan Banggai ini sempat tampil di pameran Indonesia Aquaculture (Indoaqua) di Parkir Timur Senayana, Jakarta. Pemkab Banggai Laut yang membawanya? Bukan. Yang memamerkan ikan hias komoditas ekspor ini adalah Balai Budaya Laut Ambon (BBL Ambon), yang berkantor di provinsi tetangga. Kok bisa? Ya bisa saja. Lembaga di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan itu memang kebetulan punya wilayah kerja yang mencakup banyak provinsi dan pulau: Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya Barat, dan Papua.

Bermodal BBL Ambon itu, dan juga BBL-BBL lainnya, beserta berbagai ikan hiasnya, termasuk Banggai Cardinal Fish, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pernah mengutarakan tekadnya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor ikan hias terbesar di dunia, mengalahkan Spanyol dan Jepang. Serius-kah? Percaya sajalah. Toh sekarang Indonesia memang sudah berada di urutan ke-tiga setelah kedua negara tadi. Berapa sih nilai ekspor ikan hias Indonesia? Hmmm... triliunan. Tepatnya, Rp 1,7 triliun per tahun. Ekspor ikan hias ini masih didominasi ikan hias air tawar. Karena itu Menteri Susi ingin menggenjot ikan hias asal laut, semacam Banggai Cardinal Fish, menjadi komoditas ekspor unggulan.

Jadi, rasanya bukan tanpa alasan Pemkab Banggai Laut memasukkan ikan hias mungil ke dalam lambang kabupatennya.

Kabupaten Banggai Laut, biasa disingkat Balut, merupakan kabupaten muda. Sampai sekarang, kabupaten ini belum punya bupati hasil pilkada. Kabupaten ini terbentuk sebagai pemekaran Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), lewat UU No. 5 tahun 2013, yang diteken Presiden SBY pada Januari 2013. Pada April 2013, barulah Mendagri melantik Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Tengah, M Hidayat Lamakarate, sebagai Penjabat Bupati, dan terus berlanjut sampai sekarang. Adapun para wakil rakyatnya, berkat pemilu 2014 lalu, sudah lebih dulu ada. 20 orang anggota DPRD Banggai Laut sudah dilantik pada Desember 2014.

Desember 2015 mendatang, Kabupaten Banggai Laut, dan juga seluruh Kota dan Kabupaten di Sulteng, bakal menggelar pilkada serentak. Akankah Penjabat Bupati M Hidayat Lamakarate mencalonkan diri sebagai bupati? Bisa dipastikan tidak. Ia memilih untuk bertanding di Kota Palu, maju sebagai calon Walikota Palu, bersaing dengan Sigit Purnomo Syamsuddin Said, alias Pasha, vokalis Band Ungu.

Banggai Laut kini sedang sibuk membangun. Tak cuma penambahan ruang kantor bupati senilai Rp 5,4 miliar dan pematangan lahan gedung DPRD yang mencapai Rp 1,45 miliar, tapi juga bandara. Kementerian Perhubungan sudah sejak awal tahun lalu menyetujui rencana pembangunan bandara yang akan berlokasi di Desa Bentean, Kecamatan Banggai Selatan itu. Sampai sekarang, proyeknya masih belum dimulai, masih dalam tahap studi kelayakan lokasi.

Peta & Citra Satelit

Kantor Bupati Balut

Pemerintah Kabupaten Banggai Laut
Jl. Jenderal Sudirman
Desa Lampa
Kecamatan Banggai
Kabupaten Banggai Laut
Sulawesi Tengah

Website: www.banggailautkab.go.id

Link:
Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon - www.bpblambon-kkp.org

Kecamatan di Banggai Laut

Kecamatan di Kabupaten Banggai Laut:
  1. Banggai
  2. Banggai Utara
  3. Banggai Selatan
  4. Banggai Tengah
  5. Bokan Kepulauan
  6. Bangkurung
  7. Labobo