Cadangan batubara di Provinsi Jambi masih banyak, karena sampai saat ini yang diproduksi belum sampai 100 juta ton atau sekitar 85 juta ton,"
Jambi (ANTARA News) - Pejabat pada Dinas Energi Sumber Daya Alam (ESDM) Provinsi Jambi menyebutkan, cadangan batu bara di Provinsi Jambi masih sekitar 800 juta ton yang tersebar di setiap kabupaten di provinsi itu.

"Cadangan batubara di Provinsi Jambi masih banyak, karena sampai saat ini yang diproduksi belum sampai 100 juta ton atau sekitar 85 juta ton," kata Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas ESDM Provinsi Jambi, Abdul Salam Lubis di Jambi, Kamis.

Dari total cadangan batubara tersebut, kata Abdul Salam, yang paling banyak terdapat di Kabupaten Sarolangun, Tebo dan Batanghari.

Dia menjelaskan, batubara hasil produksi tersebut diekspor ke luar negeri seperti Tiongkok, Jepang dan India. Sementara yang dijual di Jambi hanya sekitar lima persen sebab di Provinsi Jambi masih minim perusahaan pembangkit yang menggunakan bahan baku batubara.

"Rata-rata produksi batubara di Jambi 8,5 juta ton pertahun sehingga cadangan batubara yang dimiliki Jambi masih sangat banyak," katanya menjelaskan.

Abdul Salam juga mengatakan, untuk mengoptimalkan hilirisasi ekspor batubara tersebut, pemerintah menggandeng investor untuk membangun jalan khusus batubara sepanjang 108 kilometer yang melewati tiga kabupaten dan satu kota.

"Perdanya sudah disahkan dan ini masih menunggu proses perizinannya yang belum keluar," kata Abdul Salam yang juga anggota Percepatan Pembangunan Jalan khusus Batubara itu.

"Nanti dibangun dalam kurun waktu delapan bulan, karena akan ada 4 blok yang akan dikerjakan serentak dari 108 kilometer tersebut," katanya lagi.

Jalan khusus batubara itu dimulai pembangunannya dari Kabupaten Sarolangun hinga Kabupaten Muaro Jambi melewati Desa Mendalo. Di desa itu rencananya akan dibangun terminal untuk kepentingan (Tuk).

"Setelah sampai di Mendalo, selanjutnya nanti melalui jalur sungai Batanghari menuju pelabuhan Talang duku," kata Abdul Salam menjelaskan.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015