TEMPO.CO, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas mengatakan Banyuwangi mendapatkan tambahan saham di perusahaan pertambangan emas. Tambahan diperoleh dari hibah PT Merdeka Serasi Jaya senilai Rp 12,9 miliar. "Kami mendapat 12.900 lembar saham dengan harga Rp 1 juta per lembar," ujarnya melalui pesan pendek kepada Tempo, Selasa, 1 Juli 2014.
Pada September 2013, PT Merdeka telah menghibahkan 10 persen saham senilai Rp 10 miliar. Dengan demikian, total hibah yang diterima Kabupaten Banyuwangi dari perusahaan itu mencapai Rp 22,9 miliar.
PT Merdeka Serasi Jaya memiliki 100 persen saham PT Bumi Suksesindo. PT Bumi adalah pemegang kuasa eksplorasi pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Banyuwangi.
Menurut Azwar Anas, sesuai dengan perjanjian awal, PT Merdeka bersedia memberikan hibah saham 10 persen mengikuti total saham yang ditanamkan perusahaan. Jadi, apabila PT Merdeka menambahkan sahamnya, secara otomatis Banyuwangi akan mendapatkan tambahan saham 10 persen.
Penambahan saham Rp 12, 9 miliar ini telah resmi disetujui DPRD setempat pada Senin kemarin, 30 Juni. Keputusan diambil dalam sidang paripurna perubahan kelima Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal. Anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Umi Kulsum, mengatakan, dengan persetujuan revisi perda itu, otomatis penambahan saham Rp 12,9 miliar akan masuk ke APBD Perubahan 2014. "APBD Perubahan akan kami sahkan Selasa malam nanti." DPRD menyetujui penambahan saham itu karena bisa meningkatkan pendapatan asli daerah.
Sejak 2011, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memang getol meminta jatah saham kepada calon operator tambang emas di Gunung Tumpang Pitu. Sebelum dikelola Bumi Suksesindo, kuasa eksplorasi berada di tangan PT Indo Multi Niaga sejak 2006 hingga 2012.
PT Bumi Suksesindo akan meningkatkan tahap operasi dari eksplorasi ke eksploitasi di Gunung Tumpang Pitu pada 2016. Hasil eksplorasi PT BSI menyebutkan 1 ton batuan di gunung mengandung 0,9 gram emas. PT BSI akan memproduksi 3 juta ton batuan per tahun atau 24 juta ton batuan dalam jangka delapan tahun.
IKA NINGTYAS